Inilah Isi Injil Barnabas
Tentang Kerasulan Muhammad SAW
31 DESEMBER 2013
Injil Kuno
REPUBLIKA.CO.ID,
Penemuan Injil kuno yang diyakini berusia 1500 tahun telah membuat heboh. Yang
membuat gempar, Injil kuno tersebut ternyata memprediksi kedatangan Nabi
Muhammad SAW sebagai penerus risalah Isa (Yesus) di bumi.
Sebagian orang memprediksi injil tersebut adalah Injil Barnabas. Menurut
mailonline, injil yang tersimpan di Turki itu ditulis tangan dengan tinta
emas menggunakan bahasa Aramik. Inilah bahasa yang dipercayai digunakan Yesus
sehari-hari. Dan di dalam injil ini dijelaskan ajaran asli Yesus serta prediksi
kedatangan penerus kenabian setelah Yesus. Alkitab kuno ini sekarang di simpan
di Museum Etnografi di Ankara, Turki.
Dalam Injil Barnabas memang diungkapkan tentang akan datangnya Rasul bernama
Muhammad SAW, setelah Nabi Isa. Berikut ini isi Injil Barnabas yang menyebut
tentang Nabi Muhammad:
- Bab 39
Barnabas: ''Terpujilah nama-Mu yang kudus, ya Allah Tuhan kita... Tiada
Tuhan Selain Allah dan dan Muhammad adalah utusan-Nya''.
Masih pada bab 39 yang mengisahkan tentang Nabi Adam, nama Nabi Muhammad SAW
juga disebut dalam dialog antara Nabi Adam dengan Tuhan. ''...Apa arti
kata-kata, Muhammad utusan Allah, apakah ada manusia sebelum aku?''
- Bab 41
Barnabas: "Atas perintah Allah, Mikael mengusir Adam dan Hawa
dari surga, kemudian Adam keluar dan berbalik melihat tulisan pada pintu
surga 'Tiada Tuhan Selain Allah dan Muhammad adalah Rasul Allah...''
- Bab 44
Barnabas: Pada bab ini Yesus atau Nabi Isa menyebut nama Nabi Muhammad.
''Oh, Muhammad Tuhan bersamamu...''
- Bab 97:
Yesus menjawab, "Nama Mesias sangat mengagumkan, karena Allah sendiri
yang memberinya nama, ketika menciptakan jiwanya dan menempatkannya di
dalam kemuliaan surgawi. Allah berkata: 'Tunggu Muhammad; karena kamu Aku
akan menciptakan firdaus, dunia, dan banyak makhluk... Siapa pun
yang memberkatimu akan diberkati, dan barangsiapa mengutukmuu akan
dikutuk..''
- Bab
112: Dalam bab ini Nabi Isa (Yesus) bercerita kepada Barnabas bahwa
dirinya akan dibunuh. Namun, kata Nabi Isa, Allah aka membawanya naik dari
bumi. Sedangkan orang yang dibunuh sebenarnya adalah seorang pengkhianat
yang wajahnya diubah seperti Nabi Isa. Dan orang-orang akan percaya bahwa
yang disalib itu adalah Nabi Isa. ''Tetapi Muhammad akan datang... Rasul Allah
yang suci,'' kata Nabi Isa. Nama Nabi Muhammad juga disebut pada Bab 136,
163, dan 220. Isi Injil Barnabas di atas dikutip dari barnabas.net.
***
Menurut Laman Al-Arabiya, meskipun spekulasi tentang kitab kuno yang diduga
sebagai Injil Barnabas itu meramalkan kedatangan Islam, namun sejauh ini tidak
ada bukti yang menegaskan hipotesis tersebut.
Walau Injil Barnabas "mengakui" kedatangan Islam dan Nabi Muhammad
SAW, namun skeptisisme tetap muncul karena kontradiksinya dengan Alquran.
"Sebab, sebagian besar studi tentang kitab ini menyatakan Injil Barnabas
hanya kembali ke 500 tahun yang lalu. Sementara, Alquran telah ada sejak 1400
tahun silam," demikian tulis Al-Arabiya, Senin (27/2).
Adanya kontradiksi inilah yang menjadi alasan utama mengapa para sarjana Arab
mengabaikan terjemahan bahasa Arab Injil tersebut, yang diterbitkan 100 tahun
lalu. Sebagaimana diulas secara rinci oleh penulis dan pemikir Mesir, Abbas
Mahmoud Al-Akkad.
Dalam sebuah analisis yang ditulisnya pada 26 Oktober 1959 di surat kabar
Al-Akhbar, Akkad mengatakan deskripsi neraka dalam Injil Barnabas didasarkan
pada informasi yang relatif baru yang tidak tersedia pada saat di mana teks itu
seharusnya ditulis. "Sejumlah deskripsi yang tertulis dalam Injil itu
merupakan kutipan orang-orang Eropa dari sumber-sumber Arab," ungkapnya.
Seorang pendeta Protestan Ihsan Ozbek mengatakan Injil itu berasal dari abad
ke-5 atau ke-6. Sementara Barnabas, yang merupakan pemeluk pertama Kristen
hidup pada abad pertama.
"Salinan Injil di Ankara mungkin telah ditulis ulang oleh salah seorang
pengikut Barnabas," kata dia. Sebab, lanjutnya, ada jeda 500 tahun antara
Barnabas dan penulisan salinan Inkjil. "Umat Islam mungkin akan kecewa
bahwa Injil ini tidak ada hubungannya dengan injil Barnabas," ujarnya.
Sementara Profesor Omer Faruk menilai Injil kuno itu perlu ditelusuri lebih
lanjut guna memastikan Injil itu dibuat oleh Barnabas atau pengikutnya.
Reporter : Amri
Amrullah/Chairul Achmad
|
Redaktur : Heri
Ruslan
|
|
|
132.530
reads
Orang-orang
yang beriman dan berhijrah serta berjihad di jalan Allah dengan harta, benda
dan diri mereka, adalah lebih tinggi derajatnya di sisi Allah; dan itulah
orang-orang yang mendapat kemenangan.(QS At Taubah ( 9:20))
Isi
Komentar Anda
Komentar
adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id.
Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau
fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar
golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.
Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi
pembaca yang melanggar ketentuan ini.
Seluk-beluk buku
yang disebut
Injil Barnabas
oleh
Drs. B.F. Drewes dan Drs. J. Slomp
|
|
BAB 4. ISI
"INJIL" BARNABAS
Kitab Barn tebal sekali bila dibandingkan dengan kitab-kitab
Injil yang terdapat dalam Perjanjian Baru. Jumlah fasalnya adalah 222.
Banyaknya fasal itu mengingatkan kita akan kitab-kitab Diatessaron yang
timbul sepanjang sejarah Gereja. Dalam kitab Diatessaron bahan-bahan dari
keempat Injii digabungkan dan dijadikan satu. Dan memang ada kitab-kitab
Diatessaron yang dikarang dalam bahasa Venezia dan dalam dialek Tuska. Nah,
Barn pun untuk sebagian terdiri dari bahan-bahan yang terdapat dalam keempat
Injil Perjanjian Baru. Kaitannya dengan beberapa Diatessaron bahasa-bahasa
Italia sangat jelas kalau kita periksa isi Barn fasal 1-9. Dalam Barn 1-9
berturut-turut kita baca tentang: -- pemberitahuan tentang kelahiran Yesus --
mimpi Yusuf -- sensus penduduk -- kelahiran Yesus -- para gembala -- Yesus
disunat -- para majus -- mimpi para majus -- Yesus diserahkan kepada Tuhan di
Bait Allah -- pembunuhan kanak-kanak di Betlehem -- pengungsian ke Mesir --
tindakan Yesus di Bait Allah.
Para pembaca yang mengenal isi Perjanjian Baru melihat bahwa
bahan-bahan tersebut merupakan gabungan dari Injil Matius dan Injil Lukas
Yang menarik perhatian ialah bahwa dalam sebuah Diatessaron dialek Tuska
(fasal 3; 5-9; 12) peristiwa-peristiwa tersebut di atas diceriterakan dalam
urutan yang sama; sedangkan peristiwa-peristiwa dalam Barn fasal 3-9 sejajar
dengan fasal 6-11 dalam Diatessaron dialek Venezia. Demikian juga masih dapat
ditunjuk persamaan lain antara Barn dengan kedua Diatessaron tersebut.
Dalam fasal 9 kita baca tentang segala macam kejadian lain
dari hidup Yesus dan ajaran Yesus dengan tekanan pada ajaran Yesus. Isinya
kurang lebih dua pertiga diambil dari keempat Injil. Misalnya, Yesus
menyembuhkan seorang kusta (fasal 11); Yesus memilih 12 rasul (fasal 14);
Perlukah membayar pajak (fasal 31); dan seterusnya.
Ada juga bagian-bagian yang sama sekali tidak mempunyai
ikatan dengan Injil-Injil Perjanjian Baru" misalnya judul fasal 22 yang
berbunyi, "Keadaan yang menyedihkan dari
orang yang tidak disunat: seekor anjing lebih baik daripada mereka",
atau percakapan antara Abraham dengan ayahnya (fasal 26). Dalam fasal 35 kita
baca tentang terjadinya pusat: setan meludahi manusia, dan Gabriel membuang
ludah itu dan terjadilah pusat.
Peranan Ismael amat menonjol pula: di antara 10 orang kusta
yang disembuhkan terdapat seorang Ismaeli (fasal 19); Abraham harus
mengorbankan anaknya Ismael (fasal 44); kitab Torah dikarang oleh seorang
Ismaeli (fasal 192), dan Allah adalah Allah Abraham, Ishak dan Ismael (fasal
212).
Isi fasal-fasal terakhir banyak bedanya dengan keempat
Injil. Sesudah perjamuan Paskah dan pengkhianatan Yudas, Yesus mau ditangkap.
Ketika serdadu-serdadu mendekati Yesus "tibalah
para malaikat kudus dan diambilnya Yesus dari jendela yang menghadap ke
sebelah selatan. Diangkatnya Yesus dan diletakkannya di surga yang ketiga di
tengah-tengah para malaikat yang memuji-muji Allah untuk selama-lamanya"
(fasal 215). "Dan berubahlah wajah Yudas
menjadi wajah Yesus, sehingga Yudas ditangkap dan disalibkan, padahal
disangka Yesus yang dibunuh! Ketika Yudas meninggal dan dikubur, para murid
Yesus datang dan mencari mayat Yudas, karena disangkanya tubuh Yesus"
(fasal 218). Dalam fasal 219 Yesus menampakkan diri kepada ibunya dan
beberapa orang lain. Dalam fasal yang berikutnya (fasal 220) Yesus berbicara
kepada Barnabas, katanya, "Meskipun aku
tiada bersalah di dunia, aku disebut 'Allah' dan 'Anak Allah', maka supaya
aku tidak akan diejek oleh setan-setan pada hari kiamat, Allah berkehendak
agar aku diejek oleh manusia dengan matinya Yudas yang dikira akulah yang
telah mati di kayu salib. Dan ejekan itu akan terus berlangsung sampai
datangnya Muhammad Rasul Allah, yang apabila ia datang akan mengungkapkan
penipuan kepada mereka yang percaya akan syariat Allah". (Ayat
ini aneh sekali. Andaikata Barn dikarang pada abad pertama, pengarangnya
sudah tahu bahwa kitabnya akan tersembunyi sampai datangnya Muhammad. Lalu mengapa
kitabnya itu ditulisnya?) Yesus diangkat ke surga oleh empat malaikat (fasal
221). Fasal 222 merupakan fasal terakhir yang berisi serangan atas mereka
yang menyebut Yesus Anak Allah seperti dilakukan oleh Paulus.
Yang menyolok dalam isinya ialah bahwa Yohanes Pembaptis
sebagai perintis jalan Yesus (periksalah dalam keempat Injil: Matius 3,
Markus 2, Lukas 3 dan Yohanes 1) sama sekali tidak disebut-sebut dalam Barn.
Mungkin hal itu disebabkan karena Yesus, yang dalam Barn disebut Mesias,
bertindak sebagai perintis jalan, semacam Yohanes Pembaptis bagi Muhammad.
Padahal Yohanes Pembaptis disebut dalam Al-Quran (Surah 19:12-15). Tentu saja
timbul berbagai-bagai pertanyaan apa sebabnya Barn membungkam tentang Yohanes
Pembaptis.
Menyolok pula bahwa, berbeda dengan isi Injil-Injil,
Barnabas merupakan salah seorang dari 12 murid (fasal 14:100), bahkan seorang
murid yang dengannya Yesus mengadakan percakapan-percakapan khusus (fasal
112:221). Dalam Perjanjian Baru Barnabas tidak termasuk orang-orang di sekitar
Yesus. Baru dalam kitab Kisah Para Rasul (4:36, dan seterusnya) sesudah
kebangkitan Yesus, kita dengar tentang seorang bernama Barnabas, namun orang
itu tidak disebut dalam keempat Injil. Jadi di sini pun kita lihat adanya
kekeliruan sejarah dalam Barn. |
|
|
KEBENARAN INJIL BARNABAS YANG DITUTUP-TUTUPI AKHIRNYA TERKUAK
by Sableng on 06:34 AM, 08-Aug-12
Category: Umum
Sekilas info:
Kemaren ada bocah ingusan masih SMA ngajak debat gw, pake nama ahmad sujari,
tapi koment dimari kaga sign dulu beraninya cuma ngebacot doank.
emang dia pikir dia itu siapa? Beraninya marah2 di blog gw, coba dia ada
disamping gw udh jadi dadar gulung tuh anak.
[ Back to post ]
Semenjak abad ke 4M (masa kekaisaran Konstantin), Injil Barnabas tidak lagi
diakui oleh kaum Nasrani dikarenakan kandungan Injil ini:
1. Selaras dengan ajaran tauhid yg dibawa oleh Nabi Ibrahim, Musa, Isa dan
Muhammad saw.
2. Tidak mengakui Trinitas.
3. Tidak mengakui bahwa Isa/Yesus adalah Anak Tuhan apalagi sebagai Tuhan
4. Mengakui akan datangnya Nabi sesudah Isa, Mesias yang sesungguhnya yaitu
Ahmad atau Muhammad
5. Tidak mengakui bahwa Isa mati dengan di Salib.
Runtutan sejarahnya adalah sebagai berikut :
Pada awalnya 12 murid Nabi Isa menulis semua ajaran yang disampaikan nabi Isa
as. Risalah2 tersebut pada awalnya diakui termasuk salah satunya adalah Injil
Barnabas. Namun pada tahun 325M, kalangan gereka termasuk gereja2 Alexandria
mulai goyah, setelah gereja PAULUS (Katholik) melalui Konsili Nikea menetapkan
TRINITAS sebagai doktrin mutlak. Akibatnya 300 lebih manuskrip Injil harus
diseleksi, yang pada akhirnya tinggallah 4 Injil resmi atau disebut "Injil
Kanonik" sementara ratusan Injil lainnya dimusnahkan.
Kemudian pihak Gereja, didukung pihak kerajaan mengeluarkan statmen :
"Siapapun yg memiliki Injil tidak resmi akan dibunuh".
Statmen ini sebagai upaya pelenyapan Injil asli dimasa Nabi Isa as. Dan
akhirnya Kaum Nasrani hanya disuruh mempercayai 4 Injil kanonik yg ditulis oleh
Lukas, Markus, Matius dan Yohanes.
Pada 366M, Paus Damaskus kembali menegaskan untuk melarang membaca apalagi
mempelajari manuskrip-manuskrip Apokrifa termasuk Injil Barnabas, tapi ia
sendiri menyimpan salinan Injil Barnabas diperpustakaannya. Keputusan larangan
tersebut termaktub dalam katalog manuskrip Yunani diperpustakaan CHACELOR
SEGUIER (1558-1672) yang dipersiapkan oleh B. De Manfaucon (1665-1741) dan
didalam sebuah daftar yg disebut STICHOMETRY
NICEPHORUS. Larangan-larangan ini berlanjut hingga sekarang (fakta tidak
ada Gereja yang mengajarkan isi Injil Barnabas dan tidak mengakui kebenaran
Injil tersebut).
TERKUAKNYA KEBENARAN
Pada awalnya, Injil Barnabas disembunyikan di perpustakaan Vatikan. Namun,
kemudian Injil Barnabas mulai tesebar ketika Usukup St. Ferramino pada tahun
1585 meminjam manuskrip Injil Barnabas berbahasa Italia dari perpustakaan PAUS
SIXTUS V. Setelah membaca dan mempelajari Injil Barnabas, Ferramino memeluk
Islam. Kemudian manuskrip Injil Barnabas tadi jatuh ke tangan Mustapha De
Aranda (Musthafa Al Arandi) yg menerjemahkannya kedalam bahasa Spanyol. Tak
lama kemudian Dr.Sale, sarjana Inggris menemukan Injil tersebut.
Pada tahun 1709, Jhon Toland seorang arkeolog dan sejarawan Amsterdam Belanda,
menerima Injil Barnabas berbahasa Italia dari J. Kraemer, penasehat kerajaan
Prusia Jerman. Tahun 1713, Kraemer menitipkan manuskrip Injil Barnabas tersebut
diperpustakaan Pangeran Eugene dari Savoy. Beberapa tahun kemudian, manuskrip
tersebut disimpan diperpustakaan kerajaan Wina "The Emperial Library"
atas prakasa pangeran Eugene.
TAHUN KEBANGKITAN INJIL BARNABAS
Pada tahun 1907, Injil Barnabas berbahasa Spanyol diterjemahkan kedalam bahasa
Inggris oleh Lonsdale Ragg dan istrinya Laura Ragg, dengan judul "The
Gospel Of Barnabas" terbitan Oxford University. Tahun 1908, Dr.Khalil
Sa'adah, arkeolog Arab menerjemahkan buku diatas dalam bahasa Arab "Injil
Barnaba, Dirasat haula Wihdatiddin 'inda Musa wa Isa wa Muhammad
'Alaihimussalam". (Injil Barnaba, sebuah studi mengenai kesamaan Tauhid
antara Musa, Isa dan Muhammad 'Alaihimussalam).
Sementara dilain tempat, pada tahun 1947 telah ditemukan 7 lembar manuskrip
Injil kuno yang ditemukan oleh 3 anak penggembala domba Badui : Juma, Khalil
dan Muhammad. Mereka bertiga menemukan manuskrip Injil tersebut didalam sebuah
gua dilembah Qumran, sebelah Laut Mati. Manuskrip tersebut berbentuk gulungan
perkamen (semacam kertas dari kulit) yang dibungkus dengan kain kehijauan
karena sudah tua dan ditaruh dalam guci. Oleh ahli arkeolognya, manuskrip tersebut
di beri nama "Gulungan Laut Mati". Diperkirakan umur manuskrip
tersebut berasal dari tahun 900 M, umurnya 1000 tahun lebih tua dari teks Injil
Ibrani. Hingga kini, pekerjaan menerjemahkan manuskrip tersebut belum selesai.
Setelah melalui perjalanan panjang dan perpindahan tangan, Gulungan Laut Mati
akhirnya terkumpul dan tersimpan di Hebrew University dengan nama "Shrine
Of The Book" hingga saat ini.
SIAPAKAH BARNABAS?
Barnabe atau yang lebih kita kenal sebagai Barnabas adalah salah 1 dari ke 12 murid
Nabi Isa a.s yg pertama. Di dalam Al Qur'an merekalah yang disebut kaum
HAWARIYYUN. Nama aslinya adalah Yoses atau Yusuf atau Yosef. Beliau lahir di
Cyprus, dari suku Lewi (Yahudi). Sedangkan nama Barnabas diberikan oleh Nabi
Isa as. kepadanya yg artinya "si pelipur lara" atau "si pemberi
peringatan". Konon Barnabas lebih mengenal dan lebih dekat dengan Nabi Isa
a.s dibandingkan kemenakannya Markus.
Siapakah Markus, Mathius, Lukas dan Paulus? Semenjak adanya Konsili Gereja
Paulus di Nikea, umat Kristen hanya mengenal 4 Injil Kanonik/Induk. Ke 4 Injil
tersebut ditulis oleh Markus, Mathius, Lukas dan Yohanes. Sejarah telah
membuktikan bahwa ke 4 penginjil tersebut tidak dekat atau mengenal langsung
dengan Nabi Isa. Seperti halnya Markus yg tidak dekat dgn Nabi Isa as, Matius
juga tidak mengenal Nabi Isa as. Ia hanyalah mantan pegawai rendahan pemungut
cukai. Lukas adalah dokter pribadi Paulus yg juga tdk pernah bertemu dengan
Nabi Isa as.
Adapun Paulus alias Saul dari Tarsus, dia juga tidak pernah bertemu dan tidak
pernah bergabung dengan 12 murid Nabi Isa as.
Kode Berita:
Û¸Û²Û±Û´
Tanggal
Dimuat: 10 June 2012 - 16:31
Naskah Cetak
Kirim ke Teman
Misteri
Injil Kuno Barnabas Mengguncang Dunia
Munculnya kitab kuno di Turki pada Februari 2012, yang
diyakini sebagai Injil Barnabas, membuat perdebatan di dunia internasional
makin panas. Namun, perdebatan masih berkutat soal klaim benar tidaknya kitab
itu sebagai Injil Barnabas. Adu pendapat belum masuk ke ranah isi kitab yang
memang belum diterjemahkan oleh pemerintah Turki.
Kepala
Direktorat Jenderal Museum dan Aset Budaya Turki, Zulkuf Yilmaz, mengakui
memang ada satu kitab kuno yang masuk ke Museum Etnografi Turki pada Februari
2012. Kitab itu diberikan militer ke museum, setelah selama 12 tahun tersimpan
di dalam lemari besi di kantor Pengadilan Tinggi Ankara.
Zulkuf berjanji, direktoratnya akan segera menganalisis isi kitab itu.
Rencananya, kitab setebal 40 lembar itu akan dikirim ke Laboratorium Pusat
Bahasa Turki untuk diteliti lebih lanjut. “Di laboratorium itu akan dianalisa
dan diterjemahkan isinya,” ungkap Zulkup kepada televisi Hurriyet.
Injil Barnabas versi Turki ini ditulis di atas kulit hewan yang berwarna
cokelat kehitaman. Penulisnya menggunakan tinta dari emas dan isinya dalam
bahasa Aramaic, bahasa yang diperkirakan bahasa ibu Yesus Kristus. Umum kitab
ini diduga mencapai 1.500 tahun.
Ada tiga versi Injil Barnabas, yakni Injil Barnabas berbahasa Italia, Injil
Barnabas berbahasa Spanyol, dan terakhir yang ditemukan di Turki. Manuskrip
Injil Barnabas versi Spanyol hilang dari peredaran, namun sebagian teksnya
muncul di transkrip pada abad ke-18.
Munculnya Injil Barnabas di Turki yang ternyata berbahasa Aramaic menjadi
penting karena bisa jadi inilah kitab yang lebih tua dari dua kitab sebelumnya.
Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Turki, Ertugrul Gunay, juga percaya kalau
kitab Bernabas asal Turki ini adalah versi asli Injil Barnabas.
Dari dua versi itu terungkaplah versi lain soal Yesus Kristus dan munculnya
Islam serta Nabi Muhammad SAW. Itu mengapa Injil Barnabas disebut ajarannya
lebih pararel dengan Islam.
Dalam analisisnya, majalah Y-Jesus asal Amerika Serikat, menyatakan isi teks
secara efektif menyangkal keilahian Yesus dan menolak konsep trinitas,
kepercayaan kristen yang mendefinisikan Allah dalam tiga pribadi, Bapa, Anak,
dan Roh Kudus.
Laporan itu juga menyatakan dalam teks, Yudas Iskariot disebut sebagai orang
yang mati disalib dan bukan Yesus. Sementara dalam Perjanjian Baru, Yudas
disebut mengkhianati Yesus.
Perdebatan soal isi dua kitab Barnabas sebelumnya pun kembali marak setelah
Injil Barnabas Turki muncul. Phil Lawler, editor Catholic World News (CWN),
menyatakan, kitab Barnabas Turki dapat saja diterima. Namun, karena manuskrip
itu belum diterjemahkan, tidak ada yang tahu persis apa isi dari kitab itu.
Phil mengatakan, satu media Iran, Basij, melaporkan penemuan Kitab Barnabas
Turki ini. Oleh Basij disebutkan, Injil Barnabas Turki ditulis pada abad ke-5
atau ke-6 Masehi. Phil membantah keras pendapat ini. Argumen yang dia ajukan
adalah, Barnabas hidup bersamaan dengan Yesus Kristus dan termasuk 12 muridnya.
“Ini pasti ditulis oleh seseorang yang mengaku mewakili Barnabas,” kata Phil,
seperti dikutip Daily Mail.
Ramalan tentang datangnya Nabi Muhammad SAW yang tertulis dalam kitab Barnabas
sebelumnyna juga ia sangkal. Sebab, menurut Phil, aspek penanggalan manuskrip
itu sangatl penting. "Jadi apa yang Turki miliki sekarang adalah sebuah
dokumen tua, tetapi kami meragukan kitab yang saat ini diperdebatkan,” kata
Phil.
Teolog Turki, Omer Faruk Harman, mengatakan, untuk mengungkap berapa usia kitab
Barnabas Turki itu perlu diadakan riset mendalam. “Scan ilmiah dari kitab
mungkin satu-satunya cara untuk mengungkapkan berapa usia sebenarnya,” ujarnya
kepada Todays Zaman.
Analis terorisme dan pengamat Iran dari Christian Broadcasting Network, Erick
Stakelbeck, mengatakan kemunculan Injil Barnabas Turki adalah akal-akalan Iran.
Menurut dia, pemberitaan Injil Barnabas oleh media Iran, Basij adalah bentuk
propaganda rezim Iran terhadap umat Kristen
Misteri Injil Kuno Pengungkap
Kerasulan Muhammad SAW
Selasa, 28
Februari 2012, 19:29 WIB
dailymail.co.uk
Sebuah Injil
berusia 1.500 tahun yang menceritakan kedatangan Nabi Muhammad SAW ditemukan di
Turki
REPUBLIKA.CO.ID,
Perhatian dunia tertuju ke Turki. Beberapa hari ini, publik dihebohkan
dengan terungkapnya sebuah misteri yang terkandung dalam Injil berusia
1500 tahun yang tersimpan di Turki.
Yang membuat heboh, Injil kuno itu mengungkap sebuah fakta yang mengguncang
keimanan, terutama bagi umat Kristiani. Betapa tidak. Injil Barnabas itu
mengajarkan ajaran yang berbeda dibanding doktrin Kristen dunia.
Ya, Injil Barnabas itu meyakini Yesus (Isa) sebagai utusan, bukan Tuhan. Menurut
Huffingtonpost, Injil Barnabas pun meyakini adanya utusan (nabi) penerus
risalah Isa, yang berasal keturunan Nabi Ismail, yakni Nabi Muhammad SAW.
Barnabas dipercayai sebagai salah seorang murid Isa di Yerussalem. Barnabas
yang bernama asli Yusuf, bersama para murid lainnya menyebarkan ajaran Isa.
Barnabas adalah seorang Yahudi suku Lewi yang berasal dari Siprus. Dalam
Wikipedia, Hajj Sayed berpendapat. terdapat pertikaian antara Paulus dan
Barnabas dalam surat Galatia ketika keduanya menjalani misi dakwah menuju
Syprus (45-49 M).
Ini yang mendukung perbedaan injil Barnabas dengan ajaran Paulus. Injil
Barnabas ini berbeda dengan Kodeks Sinaiticus, karena menggunakan bahasa Aramik
bukan Yunani kuno. Bahasa Aramik diyakini sebagai bahasa yang digunakan Nabi
Isa atau Yesus. Berbeda dengan berbagai Injil lainnya, kitab Barnabas diyakini
ditulis Barnabas selama berada di Siprus, setelah berpisah dari Paulus.
Di Siprus inilah pengikut Barnabas berkembang hingga lebih dari seribu tahun.
Bila ditelusuri ada benang merah pengungkapan Injil Barnabas di Turki dengan
tempat ajaran Barnabas yang berkembang di Siprus.
Ada sebuah biara di utara Siprus Turki yang disebut sebagai Biara Rasul St
Barnabas, yang didirikan oleh pengikut setia sekte Barnabas. Dan di dalam biara
inilah diyakini Barnabas dikuburkan hingga ia meninggal dunia. Pengikut sekte
Barnabas inilah yang diyakini menulis ulang Injil Barnabas pada abad ke-5
masehi.
Sekitar 1980-an, biara ini telah dirampok oleh sekelompok orang. Mereka
menggali lantai dan dinding biara selama malam hari. Tidak diketahui apa yang
mereka incar. Diduga sekelompok orang itu telah mencuri sesuatu terkubur di
dalam dinding.
Seorang wartawan Siprus mengklaim telah menemukan salinan Alkitab yang sangat
kontroversial dari St Barnabas. Ia kemudian mencoba menyelidiki fakta itu. Tak
lama kemudian, ia temukan tewas tertembak.
Sekitar 12 tahun lalu, polisi Turki dalam sebuah operasi menemukan sebuah
Alkitab tua dari seorang warga siprus yang hijrah ke Turki. Ada beberapa rumor
tentang kabar itu. Pihak polisi tak membenarkan dan menolak kabar itu.
Puncaknya, tiga hari lalu, sebuah Alkitab tersebut telah dipublikasikan untuk
pertama kalinya setelah 12 tahun disimpan pemerintah Turki. Saat ini Alkitab
ini disimpan di museum negara Turki dan telah menjadi perhatian dunia termasuk
dari Vatikan.
Reporter : Amri
Amrullah
|
Redaktur : Heri
Ruslan
|
|
Sumber : berbagai
sumber
|
Paus Ingin Ungkap Rahasia
Injil Kuno Berusia 1500 Tahun
Selasa, 28
Februari 2012, 11:59 WIB
christianpost.com/
Injil Kuno
REPUBLIKA.CO.ID,
VATIKAN - Paus Benediktus XVI telah membuat permintaan untuk mengungkap rahasia
Alkitab kuno berusia 1500 tahun. Permintaan resmi itu telah disampaikan Vatikan
kepada pemerintah Turki, senin (27/2).
Vatikan ingin mengungkap kontroversi Injil ini dengan ajaran dan dogma Kriten
juga dibanding injil lain. Menteri Budaya dan Pariwisata Turki, Ertugrul Gunay
telah mengkonfirmasi permintaan Vatikan ini.
Injil yang ditulis dengan tinta emas ini menggunakan bahasa Aramik, bahasa yang
dipercayai digunakan Yesus. Alkitab berusia 1.500 tahun tersebut diduga, adalah
Injil Barnabas dan bernilai lebih dari 20 juta dolar AS.
Pemerintah Turki telah menyembunyikan injil ini selama 12 tahun terkahir. Buku
itu ditemukan oleh polisi Turki dalam operasi anti-penyelundupan pada tahun
2000 dan terus dijaga selama 10 tahun.
Alkitab ini jauh berbeda dengan empat injil utama Kristen, Markus, Matius,
Lukas dan Yohanes. Hal itu dikarenakan, Alkitab ini berisi prediksi kedatangan
seorang nabi setelah Isa (Yesus). Dan dianggap inilah ajaran versi asli Injil.
Selain itu, adalah versi yang lebih konsisten dengan keyakinan Islam dari
Kristen. Alkitab ini menolak dogma Tritunggal dan Penyaliban. Hal ini juga
menggambarkan Yesus menolak Mesias dan mengklaim penerusnya berasal dari
keturuan Ismael (Arab).
Pendeta Protestan, Ihsan Oznek membantah keaslian isi Alkitab ini, Dia
mengatakan bahwa St. Barnabas hidup pada abad pertama dan merupakan salah satu
rasul Yesus, yang berbeda dengan versi Injil ini yang berasal dari abad kelima.
Namun menurut, Profesor Teologi, Omer Faruk Harman untuk membuktikan keaslian
dan umur dari Alkitab ini adalah dibuktikan dengan scan secara ilmiah.
Kala Pakar Nuklir Bertutur
Tentang Rasulullah
Selasa, 28
Februari 2012, 17:20 WIB
Foto-foto:
Wapena
Taushiah
dalam Peringatan Maulid Nabi di Masjid As-Salam
Alam semesta
beserta segala kompleksitas di dalamnya, senantiasa patuh bergulir menuju akhir
zaman. Seiring dengan semakin matangnya usia peradaban manusia, maka dibutuhkan
insan terbaik yang siap mengemban risalah suci. Tujuannya untuk menegakkan
kemuliaan umat manusia serta menebarkan rahmat bagi semesta alam. Dengan
berbekal ketinggian karakter yang dimilikinya, serta kecintaannya yang teramat
dalam pada umatnya, Rasulullah Muhammad SAW diutus Sang Khalik untuk mengemban
misi mulia tersebut.
“Sungguh telah datang kepadamu seorang Rasul dari kaummu sendiri, berat terasa
olehnya penderitaanmu, sangat menginginkan (keimanan dan keselamatan) bagimu,
amat belas kasihan lagi Penyayang terhadap orang-orang mukmin.” (At
Taubah:128).
Demikianlah pengantar yang disampaikan oleh Dr. Mohamed Al-Mughrabi pada
kesempatan peringatan Maulid Nabi di Masjid As-Salam Wapena pada tanggal 5
Februari silam.
Mengenal Rasulullah Lebih Dekat
Tiada agenda spesial pada acara peringatan Maulid Nabi bagi komunitas Wapena,
selain mendengarkan taushiah yang kali ini dibawakan oleh seorang ahli nuklir
berkebangsaan Libya. Dr. Mohamed, demikian sapaan beliau, sengaja diundang
dalam acara ini oleh pihak Wapena.
Selain untuk membagi kedalaman ilmunya tentang Islam, Dr.
Mohamed juga mengenalkan lebih dekat sosok Rasulullah SAW. Melalui penuturan
beliau yang runtun dan sistematis, jamaah Wapena seakan diajak menyelami
kedalaman samudera hidup dan misi mulia yang diemban oleh sosok insan pilihan
tersebut.
Dalam taushiahnya, beliau menegaskan, bahwasanya Rasulullah adalah Qudwah
Hasanah atau teladan terbaik bagi seluruh umat manusia. Rasul terakhir yang
diutus untuk menyempurnakan risalah kenabian ini, tidak hanya dapat dipanuti
dalam sisi ritual ibadah saja, tapi juga menjadi acuan terbaik dalam setiap
peran yang dimainkannya; Sebagai kepala keluarga, pendidik, panglima, politikus
dan pemimpin negara.
“Berhiaskan akhlak Al-Qur’an, Rasulullah sukses menjalani setiap aspek hidupnya
dengan mengikuti petunjuk Allah SWT”, lanjut pria yang telah lebih dari 15
tahun bekerja di Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA) ini. Dengan gaya
bahasanya yang cerdas, penggalan-penggalan dari episode kehidupan manusia
istimewa itu (Rasulullah SAW), menjadi sangat hidup dan realistis untuk dapat
dijadikan acuan dalam menapaki kehidupan di zaman modern ini.
Tantangan Bagi Muslim Eropa
Muncul pertanyaan mendasar, apakah segala teladan perikehidupan Rasulullah
tersebut dapat membumi pada lingkungan yang jauh dari nilai-nilai Islami,
seperti di Kota Wina ini? Sebagai pendatang yang sudah cukup lama tinggal di
Eropa, khususnya Austria, Dr. Mohamed menyadari bahwasanya tantangan yang
dihadapi muslim Eropa cukup berat, terutama dalam hal mendidik anak. Terlebih,
budaya Barat sangat menjunjung kebebasan pribadi untuk berekspresi.
Solusi terbaik menurut beliau adalah dengan melatih
anak-anak muslim untuk berpikir logis dan menentukan pilihan secara
bertanggungjawab. Oleh karena itu, perlu adanya keseriusan dari para orangtua
untuk menumbuhkan pemahaman dan kebanggaan anak terhadap Islam sebagai agama
yang mereka imani, beserta segala aspek yang menjadi konsekuensinya.
Forum-forum seperti pengajian mingguan ini menjadi sarana yang penting untuk
menggiring pemahaman, serta membangun pondasi karakter anak yang kuat. Dan yang
terpenting, orangtua harus menjadi contoh yang nyata, sehingga prinsip-prinsip
kebenaran yang diajarkan, dapat mudah dimengerti dan diterima oleh anak-anak.
“Berkaca dari perjalanan hidup Rasulullah SAW, beliau senantiasa fokus kepada
tindakan, bukan pada ucapan,” ujarnya.
Di penghujung acara, beliau menyampaikan satu hal penting yang dapat dilakukan
oleh kaum muslim, di kota yang sepertiga penduduknya adalah imigran ini.
“Komunitas Islam yang sudah mulai besar ini, hendaknya sudah memikirkan untuk
mendirikan sekolah Islami berkualitas, yang dapat menjaga identitas keislaman
anak-anak muslim dari arus deras globalisasi,“ pungkasnya.
Allah Akbar, Injil Kuno Ini
Kabarkan Kedatangan Rasulullah
Senin, 27
Februari 2012, 15:23 WIB
blogspot
Nabi
Muhammad SAW
REPUBLIKA.CO.ID,
ISTANBUL -- Pemerintah Turki telah mengkonfimasi sebuah injil kuno yang
diprediksi berusia 1500 tahun. Injil kuno tersebut ternyata memprediksi
kedatangan Nabi Muhammad SAW sebagai penerus risalah Isa (Yesus) di bumi.
Bahkan Alkitab rahasia ini memicu minat yang serius dari Vatikan. Paus
Benediktus XVI mengaku ingin melihat buku 1.500 tahun lalu. Sebagian orang
memprediksi Injil ini adalah Injil Barnabas, yang telah disembunyikan oleh
Turki selama 12 tahun terakhir.
Menurut mailonline, injil yang ditulis tangan dengan tinta emas itu
menggunakan bahasa Aramik. Inilah bahasa yang dipercayai digunakan Yesus
sehari-hari. Dan di dalam injil ini dijelaskan ajaran asli Yesus serta prediksi
kedatangan penerus kenabian setelah Yesus.
Injil kuno berusia 1.500 tahun ini bersampu kulit hewan, ditemukan polisi Turki
selama operasi anti penyeludupan di tahun 2000 lalu. Alkitab kuno ini sekarang
di simpan di Museum Etnografi di Ankara, Turki.
Sebuah fotokopi satu halaman dari naskah kuno tulisan tangan Injil ini dihargai
1,5 juta poundsterling. Menteri Budaya dan Pariwisata Turki, Ertugrul Gunay
mengatakan, buku tersebut bisa menjadi versi asli dari Injil. Dan sempat
tersingkir akibat penindasan keyakinan Gereja Kristen yang menganggap
pandangan sesat kitab yang memprediksi kedatangan penerus Yesus.
Gunay juga mengatakan Vatikan telah membuat permintaan resmi untuk melihat
kitab dari teks yang kontroversial menurut keyakinan Kristen ini. Kitab ini
berada diluar pandangan iman Kristen sesuai Alkitab Injil lain seperti Markus,
Matius, Lukas dan Yohanes.
Ditemukan, Injil yang
Mengabarkan Kedatangan Nabi Muhammad
Senin, 27
Februari 2012, 15:01 WIB
dailymail.co.uk
Sebuah Injil
berusia 1.500 tahun yang menceritakan kedatangan Nabi Muhammad SAW ditemukan di
Turki
REPUBLIKA.CO.ID,
KAIRO - Sebuah Injil berusia 1.500 tahun yang menceritakan kedatangan Nabi
Muhammad SAW ditemukan di Turki. Kabarnya, Gereja Vatikan telah meminta secara
resmi kepada pemerintah Turki untuk melihat Injil yang tersimpan selama 12
tahun di negara tersebut.
Menteri Budaya dan Pariwisata Turki, Ertugul Gunay mengatakan sejalan dengan
keyakinan Islam, Injil ini memperlakukan Yesus sebagai manusia bukan Tuhan.
Fakta ini, sekaligus menolak ide konsep tritunggal dan penyaliban Yesus.
"Disebutkan injil ini, Yesus berkata kepada salah seorang pendeta,
bagaimana kami memanggil mesias? Muhammad adalah nama yang diberkati,"
kata dia membacakan salah satu ayat dalam Injil seperti dikutip alarabiya.net,
Senin (27/2).
Gunay menuturkan dalam injil ini juga disebutkan Yesus sendiri menyangkal
menjadi Mesias. Yesus mengatakan bahwa Mesias itu adalah keturunan Ismail yakni
orang Arab.
Sebelumnya, Umat Islam sendiri mengklai pesan kedatangan Muhammad SAW juga
terdapat dalam injil Barnabas, Markus, Matius, Lukas dan Yohannas.
Gunay mengatakan pihak Vatikan telah meminta salinan injil tersebut saat Injil
tersebut hendak diselundupkan ke luar Turki pada tahun 2000. Kini, Injil
tersebut berada dalam brankas pengadilan Ankara. Nantinya, Injil tersebut akan
diserahkan kepada Museum Etnografi Ankara.
Meski demikian, kalangan Gereja skeptis dengan keaslian Injil tersebut. Seorang
pendeta Protestan Ihsan Ozbek mengatakan Injil itu berasal dari abad ke-5 atau
ke-6. Sementara Barnabas, yang merupakan pemeluk pertama Kristen hidup pada
abad pertama.
"Salinan Injil di Ankara mungkin telah ditulis ulang oleh salah seorang
pengikut Barnabas," kata dia.
Sebab, lanjutnya, ada jeda 500 tahun antara Barnabas dan penulisan salinan
Inkjil. "Umat Islam mungkin akan kecewa bahwa Injil ini tidak ada
hubungannya dengan injil Barnabas," ujarnya.
Sementara Profesor Omer Faruk menilai Injil itu perlu ditelusuri lebih lanjut
guna memastikan Injil itu dibuat oleh Barnabas atau pengikutnya.
Apakah Injil Barnabas sahih atau palsu?
Pengenalan
Umat Kristian sejak awal lagi mempercayai bahawa
keempat-empat kitab Berita Baik (Injil) yang disampaikan oleh Matius, Markus,
Lukas, dan Yohanes adalah diilhamkan oleh Roh Allah, dan mengandungi keterangan
yang sah tentang riwayat serta karya Tuhan Yesus dan merupakan Berita Baik bagi
dunia. Kitab-kitab ini disebut Berita Baik (Injil) yang disampaikan oleh
Matius, Markus, Lukas dan Yohanes.
Sebaliknya, agama Islam mendakwa bahawa kitab Berita Baik (Injil) orang
Kristian tidak sah. Menurut dakwaan sesetengah orang Islam, sebuah buku yang
berjudul injil Barnabas, kononnya ditulis pada abad pertama (1 T.M.) oleh Rasul
Barnabas dan dikatakan bahawa inilah injil sebenar yang diberikan oleh Yesus.
Perkara yang menghairankan adalah buku ini hanya muncul pada abad ke-18 T.M.!
Artikel ini bukan bertujuan menyindir sesiapa tetapi untuk memaparkan kenyataan
supaya kebenaran dapat dibezakan daripada kepalsuan dan agar kebenaran akan
dipercayai.
Tuhan Yesus berkata dalam Yohanes 8:31,32,36, "... Jika kamu taat kepada
ajaran-Ku, kamu benar-benar pengikut-Ku. Kamu akan mengenal Allah. Oleh itu
kamu akan dibebaskan ... Oleh itu, jika Anak membebaskan kamu, kamu benar-benar
bebas."
Mula-mula akan dijelaskan sebab-sebabnya mengapa sesetengah umat Islam
menyanjung tinggi buku yang berjudul injil Barnabas. Kemudian kita akan melihat
bahawa tiada apa-apa bukti yang menunjukkan buku ini dikarang oleh Rasul
Barnabas. Kita akan melihat bukti-bukti yang menunjukkan buku yang berjudul
injil Barnabas adalah palsu dan tidak mungkin dikarang lebih awal daripada abad
ke-14 T.M.
Sebab-sebab mengapa buku berjudul injil Barnabas dihargai
oleh sesetengah orang.
Walaupun terdapat banyak sebab tetapi semua itu dapat diringkaskan kepada dua
sebab:
1. Keterangan tentang kehidupan Tuhan
Yesus seperti yang tercatat dalam injil Barnabas ada banyak persamaan dengan
keterangan yang terdapat dalam Al-Quran. Injil Barnabas menyatakan bahawa Yesus
bukan Anak Allah, bukan Penyelamat (Mesias) dan tidak disalibkan.
Bagi orang Islam, tidak terdapat banyak bukti untuk menyokong ajaran Al-Quran
apabila ajaran Al-Quran bertentangan dengan Alkitab. Misalnya Al-Quran
menyatakan bahawa Yesus tidak disalibkan. Bagaimanapun, oleh sebab Al-Quran
ditulis lebih kurang 600 tahun selepas peristiwa kematian Tuhan Yesus, maka
dakwaan Al-Quran ini tidak berasas.
Injil Barnabas menceritakan bahawa Yesus tidak disalibkan, melainkan orang lain
yang disalibkan untuk menggantikan tempat-Nya. Cerita ini digunakan untuk
menyokong dakwaan yang terdapat dalam Al-Quran.
Buku ini juga mencaci dan mengecam Rasul Paulus dan pelayanannya. Buku ini amat
pro-Islam. Isi kandungannya berlainan sekali dengan Berita Baik (Injil) yang
terdapat dalam Alkitab. Maka tidak hairanlah jika buku ini diterima oleh orang
Islam dan dianggap mereka sebagai injil yang sebenar.
2. Injil Barnabas kononnya mengandungi 'nubuat' tentang kedatangan Muhammad.
Umat Islam percaya bahawa kedatangan Muhammad dinubuatkan dalam Alkitab. Nas
Al-Quran yang menyokong kepercayaan mereka ini adalah Surah 7:157:
"... orang-orang yang mengikuti rasul, nabi yang ummin yang mereka
dapati tertulis di dalam Taurat dan Injil yang ada di sisi mereka."
Jika ayat ini benar, maka kita seharusnya mendapat banyak rujukan tentang nabi
Muhammad dalam nubuat-nubuat yang terdapat dalam Taurat (Kitab Kejadian, Keluaran,
Imamat, Bilangan, dan Ulangan) dan Berita Baik (Injil) yang disampaikan oleh
Matius, Markus, Lukas, dan Yohanes. Para sarjana Islam asyik mencari
nubuat-nubuat ini untuk melandaskan kepercayaan mereka bahawa kedatangan
Muhammad memang dinubuatkan. Implikasi daripada nas Al-Quran adalah
nubuat-nubuat ini akan mudah ditemui. Tetapi sarjana Islam hairan apabila
mendapati bahawa Yesus Kristus dan bukan Muhammad yang dinubuatkan dalam
Alkitab.
Sementara sesetengah sarjana Islam masih mencari-cari dalam berita Baik (Injil)
dengan harapan mendapat nubuat-nubuat yang sesuai untuk menyokong dakwaan
Al-Quran, sesetengah umat Islam melihat injil Barnabas sebagai jawapan kepada
usaha mereka. Dengan itu, alasan mereka adalah Alkitab Kristian telah ditukar
dan diubah oleh manusia dan injil Barnabas sahaja injil yang sebenar.
Bukti-bukti kepalsuan "injil" Barnabas.
Bagi orang yang inginkan kebenaran, tidaklah menjadi masalah untuk
mengetahui bahawa buku yang berjudul "injil Barnabas" ini adalah
injil yang palsu. Sebenarnya sarjana-sarjana Kristian dan juga sarjana-sarjana
Islam yang sungguh-sungguh, bersetuju bahawa buku ini adalah injil yang palsu,
yang dikarang oleh seorang yang beragama Islam, dari Italia pada abad ke-14.
Injil Barnabas bercanggah dengan Al-Quran.
Para sarjana Islam yang sungguh-sungguh akan menolak buku ini kerana
keterangannya bercanggah dengan apa yang terdapat dalam Al-Quran. Penulis injil
Barnabas, dalam usahanya menulis sebuah buku untuk menyokong keterangan yang
terdapat dalam Al-Quran, telah membuat banyak kesilapan, dan akhirnya hasil
usahanya bercanggah dengan Al-Quran. Percanggahan-percanggahan ini harus
menyedarkan orang Islam akan kepalsuan buku ini kerana jika mereka mengakui
injil Barnabas itu sahih, maka secara tidak langsung mereka mengatakan bahawa
Al-Quran adalah salah.
Bagi maksud kita di sini, cukuplah untuk melihat beberapa contoh percanggahan
antara Al-Quran dan injil Barnabas.
i) Dalam beberapa petikan dari injil Barnabas, Yesus dikatakan menyebut nabi
Muhammad sebagai Penyelamat (Mesias). Hal ini tidak mungkin berlaku dan mereka
yang membaca Al-Quran tahu bahawa gelaran "Al-masih" atau
"Mesias" diberikan kepada Yesus dan bukan Muhammad.
Barnabas 96:
"... Yesus menjawab: Demi Allah yang hidup, di hariat-Nya aku berdiri,
aku bukanlah Mesias yang ditunggu-tunggu oleh bangsa-bangsa dunia ini."
Surah 5:72:
Sesungguhnya telah kafirlah orang-orang yang berkata "sesungguhnya
Allah ialah Al-Masih Putra Mariam, pada hal Al-Masih (sendiri) berkata: Hai
bani Israel, sembahlah Allah Tuhanku dan Tuhan-Mu."
Dalam injil Barnabas, penulisnya menulis tentang sembilan langit pada hal
Al-Quran hanya menyebut tujuh langit.
Barnabas 178:
"... Firdaus sangat besar sehingga tiada manusia dapat mengukurnya.
Sesungguhnya saya kata kepadamu bahawa langit adalah sembilan, di antara mana
terletak cakrawala-cakrawala..."
Surah 2:29:
"Dialah Allah yang menjadikan segala yang ada di bumi untuk kamu dan
berkehendak (menciptakan) lalu dijadikannya tujuh langit.
Penulis injil Barnabas menyatakan bahawa Mariam semasa memperanakkan Yesus
tidak mengalami kesakitan. Hal ini bercanggah dengan Al-Quran yang menerangkan
tentang kesakitan Mariam semasa kelahiran Yesus.
Barnabas 3:
"... (Mariam) dikelilingi oleh cahaya yang amat terang dan melahirkan
anaknya dengan tanpa merasa sakit, lalu membalutnya dengan kain dan meletaknya
di atas palung..."
Surah 19:23:
"Maka Mariam mengandungnya lalu ia menyisihkan diri dengan kandungannya
itu di tempat jauh. Maka rasa sakit akan melahirkan anak memaksa ia pada pohon
kurma. Dia berkata 'Aduhai, alangkah baiknya aku mati sebelum ini, dan aku
menjadi barang yang tidak bererti, lagi dilupakan'."
Bagi orang Kristian, percanggahan injil Barnabas dengan Al-Quran bukanlah sebab
utama mengapa kita menolak injil Barnabas, kerana bagi orang Kristian, Alkitab
sahajalah Firman Allah. Kita menolak injil Barnabas ini kerana isi kandungannya
tidak mungkin dikarang oleh Rasul Barnabas dan fakta-fakta yang terdapat dalam
buku itu bercanggah dengan fakta sejarah, dan Rasul Barnabas tidak mungkin
membuat kesilapan-kesilapan itu.
Kandungan injil Barnabas tidak mungkin dikarang oleh
Rasul Barnabas.
Marilah kita lihat siapakah Barnabas itu sebenarnya untuk mengetahui sama ada
dia yang menulis buku yang berjudul injil Barnabas. Nama Barnabas pertama kali
disebut dalam Kisah Para Rasul. Dia seorang yang kaya, orang Lewi yang peramah
dan penyayang, teman Paulus, dan seperti Paulus diberikan gelaran rasul. Kisah
Rasul-Rasul 4:36, 9:26, 27; 11:22,24,25,30; 12:25; 13:1,50; 14:12; 15:36,39; 1
Korintus 9:6; Galatia 2:1,13; Kolose 4:10.
Penulis buku injil Barnabas menghentam hebat pengajaran-pengajaran Paulus
terutamanya tentang penyaliban, kematian dan kebangkitan Tuhan Yesus, dan
kepercayaan Kristian bahawa Yesus ialah Anak Allah. Buku itu pada keseluruhannya
mengandungi bahan-bahan kepercayaan yang bertentangan dengan kepercayaan
Paulus. Bolehkah Rasul Barnabas yang sebenar mengarang buku itu?
Kita melihat dalam Kisah 9:27 bahawa semasa Paulus datang ke Yerusalem,
Barnabas itulah yang mengakuinya sebagai pengikut Yesus.
Kisah 9:27
Kemudian Barnabas menyambut dia dan membawa dia kepada rasul-rasul. Barnabas
memberitahu mereka bahawa Saulus sudah melihat Tuhan dalam perjalanan ke
Damsyik, dan bahawa Tuhan sudah berkata-kata kepadanya. Dia juga memberitahu
mereka bahawa dengan berani Saulus mengajar di Damsyik demi nama Yesus.
Barnabas dan Paulus bersama-sama memberitakan Yesus sebagai Anak Allah dan
tentang bagaimana Allah membangkitkan Yesus dari antara orang mati. (Kisah
13:33)
Dari keterangan-keterangan yang ada, jelaslah bahawa Rasul Barnabas bukan
penulis buku injil Barnabas. Orang lain telah mengarang buku itu dan
menggunakan namanya dengan maksud mengelirukan orang.
Kesilapan fakta yang tidak mungkin dilakukan oleh
Rasul Barnabas.
1. Apabila kita memeriksa sejarah Barnabas, kita akan mendapati bahawa dia
muncul di kalangan rasul-rasul selepas kebangkitan Yesus. Namanya yang asal
ialah Yusuf (Kisah 4:36). Oleh sebab kasihnya dia telah menjual sebidang tanah
miliknya dan menyumbangkan hasil jualan itu kepada rasul-rasul untuk
dibahagikan kepada orang yang memerlukan bantuan.
Perbuatan kasih Barnabas itu sangat menggalakkan orang Kristian, sehingga
rasul-rasul pun memberinya gelaran "Barnabas" yang bermakna
"anak penggalak". Maka Barnabas hanya dipanggil Barnabas selepas
kebangkitan Tuhan Yesus.
Penulis injil Barnabas membuat satu kesilapan yang besar apabila dia menulis
bahawa Barnabas adalah salah seorang daripada dua belas rasul yang selalu
bersama-sama Yesus semasa pelayanan-Nya, dan Barnabas dipanggil dengan nama
Barnabas oleh Yesus sendiri.
Kisah 4:36
Begitu juga halnya dengan Yusuf. Dia seorang keturunan Lewi yang lahir di
Siprus. Rasul-rasul juga menyebut dia Barnabas (yang bererti penggalak).
Barnabas 19
Yesus menjawab, "Jangan susah hati, Barnabas, kerana mereka yang
dipilih Allah sebelum ciptaan dunia ini tidak akan binasa..."
2. Penulis "injil Barnabas" menyatakan bahawa Yesus selalu menafikan
bahawa Dialah Mesias. Tetapi dalam buku itu Yesus juga disebut
"Kristus".
Barnabas (Pengenalan P):
Barnabas, rasul Yesus orang Nazarene yang disebut Kristus, kepada semua
mereka yang diam di bumi yang mengingini damai sejahtera dan penghiburan.
Perkataan "Kristus" sebenarnya adalah terjemahan Yunani untuk
perkataan Mesias (ertinya Penyelamat) dan "Yesus Kristus" bermaksud
Yesus Mesias. Percanggahan dalam pernyataan penulis yang menyatakan Yesus bukan
Mesias tetapi adalah Kristus, membongkarkan kepalsuan buku itu.
3. Dalam injil Barnabas, ada disebut tentang tahun Yobel. Pada masa nabi Musa,
Allah telah menetapkan supaya orang Yahudi merayakan tahun Yobel setiap lima
puluh tahun. Ada tertulis dalam Imamat 25:10,
"Dengan demikian kamu mengkhaskan tahun yang kelima puluh, dan
mengisytiharkan kebebasan kepada segenap penduduk negeri ..."
Akan tetapi dalam injil Barnabas 82, dikatakan bahawa "di seluruh dunia,
tahun Yobel yang dirayakan setiap seratus tahun akan diubah oleh Mesias kepada
setiap tahun di segala tempat."
Di sini ada satu kesilapan fakta yang sangat ketara. Tahun Yobel yang dirayakan
setiap lima puluh tahun dikatakan dirayakan setiap seratus tahun. Dengan itu,
kesilapan yang sangat ketara ini memungkinkan kita mengandaikan abad keberapa
buku ini ditulis. Pada tahun 1300 T.M. Paus Boniface VIII, ketua gereja Katolik
telah mengeluarkan perintah supaya tahun Yobel ini dirayakan setiap 100 tahun.
Selepas Paus Boniface VIII meninggal dunia, Paus Clement VI memberikan perintah
pada tahun 1343 T.M. supaya perayaan tahun Yobel diubah semula kepada sekali
dalam 50 tahun, sama seperti kekerapan yang diikuti pada zaman Musa.
Dengan latar belakang ini, kita boleh menyimpulkan bahawa penulis buku injil
Barnabas hanya tahu tentang perintah Paus Boniface VIII. Perkara ini
membuktikan bahawa penulis itu hidup pada zaman Paus Boniface VIII atau selepas
itu. Kesimpulan yang ketara adalah injil Barnabas tidak mungkin ditulis lebih
awal daripada abad ke-14 dan semua nubuat yang terkandung di dalamnya tentang
kedatangan Muhammad adalah palsu kerana buku itu ditulis selepas kedatangan
Muhammad.
Kesimpulan
Bukti-bukti yang ada jelas membuktikan bahawa injil Barnabas tidak mungkin
ditulis lebih awal daripada abad ke-14 T.M. Rasul Barnabas bukan penulisnya.
Seorang yang mempunyai pengetahuan yang cetek tentang agama Kristian dan yang
beragama Islam telah menulisnya untuk mengelirukan orang ramai.
Buku itu mempunyai banyak percanggahan yang membongkarkan kepalsuan buku itu.
Orang Islam juga harus menolak buku itu kerana keterangan dalam buku itu tidak
serasi dengan keterangan dalam Al-Quran.
Galatia 1:8
Jika kami, ataupun malaikat dari syurga mengkhabarkan berita baik yang
berlainan daripada Berita Baik yang telah kami khabarkan kepada kamu, biarlah
orang itu dihukum oleh Allah.
Bagi orang Kristian, kita harus berpegang kepada Injil yang terdapat dalam Alkitab
yang terkandung dalam kitab Berita Baik (Injil) yang disampaikan oleh Matius,
Markus, Lukas, dan Yohanes, bahawa Tuhan Yesus, Anak Allah telah datang ke bumi
ini dan melalui kematian dan kebangkitan-Nya, Dia telah membuka satu-satunya
jalan bagi kita kepada Allah Bapa di syurga. Bagi setiap orang yang percaya
kepada-Nya diberi-Nya kuasa untuk menjadi anak-anak Allah (Yohanes 1:12).
Inilah Injil yang sebenar.
Injil yang Benar Membenarkan Islam, Islam Membenarkan Isa
A.S. dan Injil yang Benar
MISTERI INJIL KUNO
BARNABAS MENGGUNCANG DUNIA
REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Deden Mauli Darajat*
Munculnya kitab kuno di Turki pada Februari 2012, yang
diyakini sebagai Injil Barnabas, membuat perdebatan di dunia internasional
makin panas. Namun, perdebatan masih berkutat soal klaim benar tidaknya kitab
itu sebagai Injil Barnabas. Adu pendapat belum masuk ke ranah isi kitab yang
memang belum diterjemahkan oleh pemerintah Turki.
Kepala Direktorat Jenderal Museum dan Aset Budaya Turki,
Zulkuf Yilmaz, mengakui memang ada satu kitab kuno yang masuk ke Museum
Etnografi Turki pada Februari 2012. Kitab itu diberikan militer ke museum,
setelah selama 12 tahun tersimpan di dalam lemari besi di kantor Pengadilan
Tinggi Ankara.
Zulkuf berjanji, direktoratnya akan segera menganalisis isi
kitab itu. Rencananya, kitab setebal 40 lembar itu akan dikirim ke Laboratorium
Pusat Bahasa Turki untuk diteliti lebih lanjut. “Di laboratorium itu akan
dianalisa dan diterjemahkan isinya,” ungkap Zulkup kepada televisi Hurriyet.
Injil Barnabas versi Turki ini ditulis di atas kulit hewan
yang berwarna cokelat kehitaman. Penulisnya menggunakan tinta dari emas dan
isinya dalam bahasa Aramaic, bahasa yang diperkirakan bahasa ibu Yesus Kristus.
Umum kitab ini diduga mencapai 1.500 tahun.
Ada tiga versi Injil Barnabas, yakni Injil Barnabas berbahasa
Italia, Injil Barnabas berbahasa Spanyol, dan terakhir yang ditemukan di Turki.
Manuskrip Injil Barnabas versi Spanyol hilang dari peredaran, namun sebagian
teksnya muncul di transkrip pada abad ke-18.
Munculnya Injil Barnabas di Turki yang ternyata berbahasa
Aramaic menjadi penting karena bisa jadi inilah kitab yang lebih tua dari dua kitab
sebelumnya. Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Turki, Ertugrul Gunay, juga
percaya kalau kitab Bernabas asal Turki ini adalah versi asli Injil Barnabas.
Dari dua versi itu terungkaplah versi lain soal Yesus Kristus
dan munculnya Islam serta Nabi Muhammad SAW. Itu mengapa Injil Barnabas disebut
ajarannya lebih pararel dengan Islam.
Dalam analisisnya, majalah Y-Jesus asal Amerika Serikat,
menyatakan isi teks secara efektif menyangkal keilahian Yesus dan menolak
konsep trinitas, kepercayaan kristen yang mendefinisikan Allah dalam tiga
pribadi, Bapa, Anak, dan Roh Kudus.
Laporan itu juga menyatakan dalam teks, Yudas Iskariot disebut
sebagai orang yang mati disalib dan bukan Yesus. Sementara dalam Perjanjian
Baru, Yudas disebut mengkhianati Yesus.
Perdebatan soal isi dua kitab Barnabas sebelumnya pun kembali
marak setelah Injil Barnabas Turki muncul. Phil Lawler, editor Catholic World
News (CWN), menyatakan, kitab Barnabas Turki dapat saja diterima. Namun, karena
manuskrip itu belum diterjemahkan, tidak ada yang tahu persis apa isi dari
kitab itu.
Phil mengatakan, satu media Iran, Basij, melaporkan penemuan
Kitab Barnabas Turki ini. Oleh Basij disebutkan, Injil Barnabas Turki ditulis
pada abad ke-5 atau ke-6 Masehi. Phil membantah keras pendapat ini. Argumen yang
dia ajukan adalah, Barnabas hidup bersamaan dengan Yesus Kristus dan termasuk
12 muridnya.
“Ini pasti ditulis oleh seseorang yang mengaku mewakili
Barnabas,” kata Phil, seperti dikutip Daily Mail.
Ramalan tentang datangnya Nabi Muhammad SAW yang tertulis
dalam kitab Barnabas sebelumnyna juga ia sangkal. Sebab, menurut Phil, aspek
penanggalan manuskrip itu sangatl penting. “Jadi apa yang Turki miliki sekarang
adalah sebuah dokumen tua, tetapi kami meragukan kitab yang saat ini
diperdebatkan,” kata Phil.
Teolog Turki, Omer Faruk Harman, mengatakan, untuk mengungkap
berapa usia kitab Barnabas Turki itu perlu diadakan riset mendalam. “Scan
ilmiah dari kitab mungkin satu-satunya cara untuk mengungkapkan berapa usia
sebenarnya,” ujarnya kepada Todays Zaman.
Analis terorisme dan pengamat Iran dari Christian Broadcasting
Network, Erick Stakelbeck, mengatakan kemunculan Injil Barnabas Turki adalah
akal-akalan Iran. Menurut dia, pemberitaan Injil Barnabas oleh media Iran,
Basij adalah bentuk propaganda rezim Iran terhadap umat Kristen. (Kontributor Republika
di Ankara, Turki)
_______________________
INJIL BARNABAS DAN
KEDATANGAN NABI MUHAMMAD SAW
Deden Mauli Darajat (Kontributor Rol di Ankara, Turki)
Perdebatan tentang kitab yang disimpan di museum etnogari
Turki memang belum selesai. Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata Turki masih
meneliti dan menerjemahkan isi kitab tersebut di Laboratorium Pusat Bahasa
Turki untuk memeriksa keaslian Injil Barnabas itu. Siapakah Barnabas itu?
Barnabas lahir di Siprus sebagai Yusuf. Barnabas adalah
termasuk orang yang pertama menganut keyakinan yang dibawa oleh Yesus atau Nabi
Isa yang kemudian dinamai rasul. Kisahnya muncul dalam Kisah Para Rasul. Paulus
menyebutnya dalam beberapa suratnya.
Namun, tradisi Kristen menyatakan ia menjadi martir di
Salamis, Siprus. Dia secara tradisional diidentifikasi sebagai pendiri Gereja
Siprus, dengan hari pestanya pada 11 Juni.
Dalam tradisi itu, Yesus menyangkal menjadi Mesias (juru
penyelamat) dan mengklaim bahwa ia akan menjadi Ismael, istilah yang digunakan
untuk orang Arab. Alkitab ditulis oleh Barnabas sehingga sebagian besar
waktunya dicurahkan untuk menulis pesan Yesus.
Sebelum ditemukan kitab di Turki, memang ada dua Injil
Barnabas sebagai manuskrip kitab yang dibuat pada abad ke-16 dalam bahasa
Italia dan Spanyol. Umat Kristen memang tidak mengakui Injil Barnabas karena
Barnabas dianggap tak pernah menulis kitab apa pun.
Secara umum sangat tidak selaras dengan laporan yang juga
ditemukan dalam Injil-Injil karena Injil Barnabas bukanlah manuskrip yang
ditulis para rasul Yesus seperti Injil Kanonik. Dalam batas tertentu, kitab ini
mengikuti penafsiran Islam tentang asal-usul Kristen.
Komunitas Kristen Suriah mengklaim kepemilikan Injil kuno yang
ditemukan otoritas Turki pada 2000 lalu itu. Komunitas itu telah mengirim surat
resmi kepada Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Turki, Er tugrul Gunay, untuk
mengembalikan kitab suci itu kepada mereka.
Kepala Budaya Komunitas Kristen Suriah, Sabo Hanna, mengatakan
Alkitab bersejarah memiliki makna material yang besar bagi Kristiani. “Jika
Turki tidak menyerahkannya, kami meminta Turki membuka akses bersama dengan
membangun museum di Distrik Midyat, Suriah,” kata Sabo kepada Hurriyet Daily
News.
Komunitas Kristen Suriah ini adalah penganut Kristen ortodok
di wilayah Arab. Mereka tersebar dari Lebanon, Suriah, hingga perbatasan Turki.
Penganut Kristen ini telah menggunakan bahasa Aramik sejak awal berdirinya
gereja mereka. “Banyak biara pada awal Kristen di wilayah Suriah di tenggara
Turki telah dijarah oleh Turabidin. Karena itu, kami minta agar Injil kuno itu
dikembalikan,” ujar Sabo Hanna.
Kelompok Kristen Suriah ini telah menyebar hingga Eropa.
Kurang lebih delapan perwakilan komunitas ini ada di Eropa. Mereka juga
menyebar di Asia Kecil dengan kitab teks Yunani dan bahasa Aram. Namun, belum
dilakukan penelitian secara mendalam apakah Injil ini benar memiliki
keterkaitan dengan Kristen Suriah. Secara geografis, letak negara Siprus tempat
kelahiran Barnabas berada di Selatan Turki yang dipisahkan Laut Mediterania.
Sedangkan Suriah, juga berdekatan dengan Siprus yang
dipisahkan laut pembatas benua Afrika, Asia, dan Eropa itu. Polisi Turki
menggerebek kelompok penyelundup benda purbakala di Turki Selatan, 12 tahun
lalu. Mereka hendak membawa sebuah kitab ke Ankara. Kitab itu langsung
dimasukkan ke brankas kantor Pengadilan Tinggi Turki.
Injil kuno yang diperkirakan berusia 1.500 tahun menjadi
perhatian setelah dipublikasikan Pemerintah Turki. Kontroversi muncul karena
isi Injil ini meyakini Yesus sebagai nabi. Injil ini memprediksi kedatangan
Muhammad SAW setelah Yesus.
Jika benar bahwa kitab ini merupakan Injil Barnabas, ramalan
rahib Buhaira saat Muhammad SAW kecil ada hubungannya. Saat itu, Muhammad SAW
berusia 12 tahun. Abu Thalib, sang paman, hendak melakukan ekspedisi niaga dari
Makkah ke Syam (Suriah).
Saat tiba di sebuah tempat pertapaan di Bushra, antara Syam
dan Hijaz, mereka bertemu dengan Buhaira. Sang rahib takjub menyaksikan
Muhammad. Sebab, awan selalu bergerak memayungi kemanapun Muhammad melangkah.
Buhaira memeriksa tubuh Muhammad untuk melihat tanda-tanda kenabian yang
diterangkan dalam kitab-kitab suci.
Ia akhirnya menemukan tanda kenabian di punggung Muhammad, di
antara kedua pundaknya. Ia lalu mencium tanda itu. Sang rahib pun berpesan agar
Abu Thalib menjaga keponakannya itu karena dia adalah calon rasul yang
dinantikan. Prediksi Buhaira dari Kota Bushra itu menjadi kenyataan. Ketika
menginjak usia 40 tahun, Muhammad memperoleh wahyu saat menyendiri di Gua Hira.
Muhammad menjadi rasul penutup bagi umat manusia.[]
Baca Juga:
Terkejut, Paus Benedictus XVII akan Melihat Injil Kuno yang
Mengabarkan Kedatangan Nabi Muhammad SAW
Bottom of Form