88 tahun yang lalu, tepatnya 3 Maret 1924 lalu secara
resmi Khilafah Islam dihapus. Umat Islam pernah mengalami masa kejayaan pada
tahun 750 - 1500. Setelah masa itu secara perlahan umat Islam mengalami
degradasi yang berpuncak pada 3 Maret 1924 dimana Mustafa Kemal resmi
mendirikan Republik Turki yang sekuler menggantikan Khilafah Utsmani.
“Dan masa
(kejayaan dan kehancuran) itu Kami pergilirkan diantara manusia ..” (QS.
Ali Imran (3): 140)
Kekalahan Di Gerbang Vienna
Pada jaman Khilafah Abbasiyah, umat Islam menikmati
kejayaan sains dan teknologi. Lalu pada jaman Khilafah Utsmaniyah, umat Islam
mendapati wilayah terluas. Pada masa Sultan Fatih Mehmed II dan Khalifah
Suleyman Qanuni, Islam sudah menjadi sangat kuat bahkan menguasai darat dan
lautan. Namun sayangnya hal ini tak dimanfaatkan untuk memperbaiki pemahaman
Islam. Terlena oleh berbagai kemenangan dan kemewahan hidup, pasukan Islam
tertahan dan kalah di Gerbang Vienna pada tahun 1683. Dan itulah saat terakhir
umat Islam melakukan jihad, titik tolak dari kemunduran umat Islam. Dan ini
menjadi awal dari bangkitnya barat.
Awal Kebangkitan Barat
Saat jihad sudah ditinggalkan demi kesenangan dunia,
barat mulai melakukan ekspansi militer dengan motonya 3G (Gold-Gospel-Glory).
Barat mulai bergerak untuk menjajah negeri muslim. Penyebab lain dari runtuhnya
kejayaan umat Islam adalah ditinggalkannya bahasa arab yang merupakan bahasa
Islam (dan juga dapat menjadi bahasa pemersatu umat Islam). Dengan
ditinggalkannya bahasa arab, maka semakin lemahlah pemahaman Islam.
Sultan-Sultan Mamalik pada awalnya mereka merupakan
budak-budak yang akhirnya menggantikan bangsa Arab menjadi pemimpin umat Islam
(Khilafah Islam). Masalah muncul sebab kaum Mamalik bukanlah orang arab dan
kemudian tidak menjadikan bahasa arab sebagai bahasa ibu. Lalu terjadilah
pemisahan "potensi Islam" dan "potensi bahasa arab" yang merupakan
pokok dari pengetahuan dan ilmu dalam Islam. Rendahnya pemahaman Islam akibat
ditinggalkannya bahasa arab dapat terlihat ketika Al-Qaffal menutup pintu
ijtihad, sehingga umat resah.
Hal ini terus berlanjut hingga sekarang dimana di
banyak negeri Islam, umat Islam tidak menjadikan bahasa arab sebagai bahasa
ibu. Dan akhirnya munculah kasus-kasus seperti ini, "Apakah TV halal atau
haram?", "Bolehkah Al-Qur'an dicetak?" dan semisal.
Kemunduran cara berpikir umat Islam semakin lengkap
ketika diserang oleh filsafat Persia dan Yunani yang mencampuri cara berpikir
umat Islam. Pengaruh filsafat Persia sangat nyata dalam pemikiran tasawuf.
Penyucian diri dengan cara menyiksa fiksi sebagai ganti ketinggian ruh.
Filsafat Yunani juga secara nyata menyerang pemahaman tentang taqdir,
qadha-qadar, hingga melahirkan fitnag khalqul qur'an gaya mu'tazilah.
Dan ketika pemahaman Islam melemah, ketakwaan kepada
Allah memudar. Barat mulai berani meningkatkan serangan-serangannya. Akhir abad
16, Dimulai di Malta para misionaris mulai mengacaukan pemahaman umat Islam
dengan membuat umat Islam ragu akan ajaran Islam. Perancis, Inggris serta
Amerika Serikat juga bergabung menghancurkan umat Islam melalui paham
nasionalisme.
Paham nasionalisme menyebar dan membuat umat Islam
berpikir tidak lagi umat yang satu, yakni umat Islam, melainkan berpkir sesuai
suku bangsa mereka seperti bangsa Arab, Turki, Mesir dan lain-lain. Salah satu
tempat paham nasionalisme diajarkan adalah di Beirut. Dimana American
University of Beirut didirikan pada tahun 1866.
Penjajahan Barat
Selain itu keruntuhan Khilafah juga terkait serangan
fisik, peperangan dan imperialisme serta diikuti oleh perjanjian-perjanjian.
Perjanjian Karlowitz 1699, Passarowitz 1718, Belgrade 1739, Küçük Kaynarca
1774, semuanya menghabisi wilayah kekuasaan Khilafah Utsmani.
Rusia mengambil wilayah Khilafah di bagian utara
sampai berbatasan dengan laut hitam pada masa Catherine. Perancis menjajah
Mesir pada tahun 1698, Aljazair pada tahun 1830, Tunisia pada tahun 1881,
Maroko pada tahun 1912. Inggris menjajah India, China Barat, Sudan dan juga
merebut Mesir dari Perancis. Wilayah umat Islam bagaikan hidangan yang
diperebutkan.
Umat Islam semakin terpuruk akibat konflik internal
yang terjadi. Pasukan Yeniseri sering melakukan pemberontakan. Dan akhirnya
pasukan ini dibubarkan oleh Khalifah Mahmud II pada 1826. Akibatnya kekuatan
umat Islam semakin berkurang karena tiadanya pasukan.
Sistem Sekuler Hancurkan Khilafah
Saat pasukan yeniseri bubar, maka pengaruh barat
memaksa Khilafah mengadakan 'tanzimat' (ide pembaharuan) militer dan hukum.
Reformasi yang dipengaruhi cara berpikir barat ini membuat Khilafah Islam
cenderung menjadi sekuler (paham yang memisahkan ajaran agama dengan dunia).
Setelah 'tanzimat' ini maka Khilafah mulai mengadopsi
sistem keuangan, hukum sipil dan hukum pidana Perancis. Reformasi militer
mengadopsi sistem militer Perancis dan Swedia, sehingga umat Islam dikuasai
secara tak langsung. Jizyah dihapus, pasar saham didirikan, non-muslim
diizinkan jadi tentara reguler, boleh mendirikan universitas-universitas barat,
mendirikan parlemen. Hemayun script dibuat. Sistem parlamenter diterapkan,
membagi dua mahkamah dan mengadopsi hukum barat.
Bersamaan dengan itu, benih-benih nasionalisme tumbuh
di dunia Islam. Maka berdirilah, fatatul turk (pemuda turki), fatatul arab
(pemuda arab). Lalu para pemuda penganut Nasionalisme ini mulai menyerukan
disintegrasi (pemberontakan) Islam berdasarkan etnis. Misalnya gerakan ittihad
wa taraqiy turki. Gerakan ini didukung oleh loji-loji freemasin di yunani, dan
membiayai mereka, dan mengijinkan izinkan rapat di loji mereka.
Begitulah umat Islam dipecah-pecah berdasarkan paham
nasionalisme, dimana ukhuwah dibedakan oleh warna kulit dan bentuk wajah.
Antek-antek barat seperti Jamaluddin Al-Afghani pun diminta untuk menolak
Khilafah. Gerakan seperti pan-arabisme (persatuan etnis arab) dimunculkan.
Khalifah Abdul Hamid II dalam catatan hariannya menyebut Jamaluddin Al-Afghani
sebagai pelawak dan orang yang sangat berbahaya.
Pukulan paling keras yang membuat Khilafah runtuh
datang saat terjadi Perang Dunia I (1914-1917). Kaum muslim terjebak dalam
peperangan melawan sekutu dan kalah total. Dan melalui perjanjian Sykes-Picot
(Inggris-Perancis) wilayah Islam secara formal dipecah belah penjajah.
Lawrence of Arabia memulai pemberontakan negeri-negeri
Arab di Syam pada 1916-1918 dan akhirnya bermunculan negeri-negeri baru. Barat
juga mendukung pemberontakan Ibnu Saud dan Raja Faisal memimpin "revolusi
Arab" yang didukung Inggris.
Inggris kemudian membagi-bagi wilayah-wilayah kaum
muslim dan membuat mereka menjadi satuan yang lemah. Inggris pula yang
mendukung Mustafa Kemal mengganti Khilafah Utsmani menjadi Republik Turki pada
3 Maret 1924. 88 tahun yang lalu.
Read more: http://kanggurukoe.blogspot.com/2012/09/sejarah-awal-keruntuhan-khilafah-islam.html#ixzz2LWmlLcL1
Sejarah
Bermulanya Kejatuhan Khilafah Empayar Turki Othmaniah
Kita seringkali di hidangkan
dengan peristiwa Perang Dunia Pertama sebagai punca kejatuhan Empayar Kerajaan
Islam Turki Othmaniah. Bagaimana pembelot yang ditawarkan habuan oleh kuasa
luar sanggup menjatuhkan kerajaan sendiri, yang kemudiannya membawa runtuhnya
institusi Khilafah dan Daulah Islamiah.
Namun adakah kita sedar yang
kemerosotan nilai-nilai Islam dalam Pemerintahan Islam pada zaman itulah yang
menyebabkan dan melemahkan Kerajaan Islam lalu dengan mudah ditumpaskan?
Dibawah ini ada sedikit ulasan
bagaimana runtuhnya nilai-nilai Islam dalam pentadbiran diakhir zaman
kegemilangan Empayar Islam Turki Othmaniah.
Permodenan sistem pentadbiran
dan perniagaan yang antaranya pemansuhan matawang Dinar dan Dirham digantikan
dengan wang kertas adalah kunci utama kepincangan kerajaan Islam pada waktu
itu.
Ketamakan dan terlalu mengejar
glamor ingin bersaing dengan negara kaya Eropah ketika itu sehingga cuba meniru
hampir kesemua sistem eropah termasuk sistem pentadbiran, kewangan(Bank, Bond, Saham)
akhirnya menjerat leher sendiri.
Ikuti kisah diari Sultan
Abdul Hamid yang menceritakan hal sebenar yang terjadi kepada kerajaan tapuk
pimpinannya. Sejarah yang patut kita beritahu kepada umat Islam terutamanya
generasi muda.
Peristiwa Pemecatan Khalifah
Islam Terakhir Sultan Abdul Hamid
( 1876 – 1909 )
( 1876 – 1909 )
Malam itu, Sultan Abdul Hamid
dan keluarganya dikunjungi oleh sekumpulan manusia yang tidak akan dilupakan
oleh sejarah.
Emmanuel Carasso, seorang Yahudi
warga Itali dan wakil rakyat Salonika (Thessaloniki) di Parlimen Othmaniyyah
(Meclis-i Mebusan) melangkah masuk ke istana Yildiz. Turut bersama beliau
adalah Aram Efendi, wakil rakyat Armenia, Laz Arif Hikmet Pasha, anggota Dewan
Senat yang juga pemimpin Armada Othmaniyyah, serta Arnavut Esat Toptani, wakil
rakyat bandar Daraj di Meclis-i Mebusan.
“Bukankah waktu seperti ini adalah waktu khalifah menunaikan kewajipannya terhadap keluarga. Tidak bolehkah kalian berbincang dengan aku pagi esok?”, Sultan Abdul Hamid tidak selesa menerima kedatangan mereka yang kelihatannya begitu tergesa-gesa.
Tiada simpati di wajah mereka.“Ummah telah memecat kamu”, Esat Pasha memberitahu. Angkuh benar bunyinya.Satu persatu wajah ahli rombongan itu diperhati oleh Sultan Abdul Hamid.
“Apakah mereka ini sedar dengan apa yang mereka lakukan?”, baginda berfikir.
“Bukankah waktu seperti ini adalah waktu khalifah menunaikan kewajipannya terhadap keluarga. Tidak bolehkah kalian berbincang dengan aku pagi esok?”, Sultan Abdul Hamid tidak selesa menerima kedatangan mereka yang kelihatannya begitu tergesa-gesa.
Tiada simpati di wajah mereka.“Ummah telah memecat kamu”, Esat Pasha memberitahu. Angkuh benar bunyinya.Satu persatu wajah ahli rombongan itu diperhati oleh Sultan Abdul Hamid.
“Apakah mereka ini sedar dengan apa yang mereka lakukan?”, baginda berfikir.
“Jika benar Ummah yang
menurunkan aku, mengapa kamu datang dengan lelaki ini?”, Sultan Abdul Hamid
menundingkan jarinya kepada Emmanuel Carasso.
“Apa kena mengenanya Yahudi ini dengan Ummah?”, wajah baginda kemerah-merahan menahan marah.
“Apa kena mengenanya Yahudi ini dengan Ummah?”, wajah baginda kemerah-merahan menahan marah.
Sultan Abdul Hamid memang kenal
benar siapa Emmanuel Carasso itu. Dia jugalah yang bersekongkol bersama Theodor
Herzl ketika mahu mendapatkan izin menempatkan Yahudi di Palestin dengan penuh
licik lebih sedekad yang lalu (1898). Mereka menawarkan pembelian ladang milik
Sultan Abdul Hamid di Sancak Palestin sebagai tapak penempatan Yahudi di Tanah
Suci itu. Sultan Abdul Hamid menolaknya dengan tegas, termasuk alternatif
mereka yang mahu menyewa tanah itu selama 99 tahun.
Pendirian tegas Sultan Abdul
Hamid untuk tidak mengizinkan Yahudi bermastautin di Palestin, telah
menyebabkan Yahudi sedunia mengamuk. Harganya terlalu mahal. Sultan Abdul Hamid
kehilangan takhta, dan Khilafah disembelih agar tamat nyawanya.
“Sesungguhnya aku sendiri tidak
tahu, siapakah sebenarnya yang memilih mereka ini untuk menghantar berita
penggulinganku malam itu”, Sultan Abdul Hamid meluahkan derita hatinya di dalam
diari baginda.
Perancangan untuk menggulingkan
baginda sudah dimulakan lama sebelum malam itu. Beberapa Jumaat kebelakangan
ini, nama baginda sudah tidak disebut di dalam khutbah.
“Walaupun engkau dipecat, nyawamu berada di dalam jaminan kami”, Esat Pasha menyambung katanya.
“Walaupun engkau dipecat, nyawamu berada di dalam jaminan kami”, Esat Pasha menyambung katanya.
Sultan Abdul Hamid memandang
wajah puteranya Abdul Rahim, serta puteri baginda yang seorang lagi. Malang
sungguh anak-anak ini terpaksa menyaksikan kejadian malam itu.
“Bawa adik-adik kamu ke dalam”, Sultan Abdul Hamid mengarahkan Amir Abdul Rahim membawa adik beradiknya ke dalam bilik.
“Bawa adik-adik kamu ke dalam”, Sultan Abdul Hamid mengarahkan Amir Abdul Rahim membawa adik beradiknya ke dalam bilik.
“Aku tidak membantah
keputusanmu. Cuma seperkara yang kuharapkan. Izinkanlah aku bersama keluargaku
tinggal di istana Caragan. Anak-anakku ramai. Mereka masih kecil dan aku
sebagai bapa perlu menyekolahkan mereka”, Sultan Abdul Hamid meminta
pertimbangan. Baginda sudah tahu yang tiada gunanya untuk keputusan yang dibawa
oleh rombongan itu dibantah.
Itulah kerisauan terakhir
baginda. Mengenangkan masa depan anak-anaknya yang ramai. Sembilan lelaki dan
tujuh perempuan adalah jumlah yang besar.Permintaan Sultan Abdul Hamid ditolak
mentah-mentah oleh keempat-empat lelaki pengkhianat Ummah itu. Malam itu juga,
baginda bersama ahli keluarganya hanya dibenarkan membawa sehelai dua pakaian,
dan mereka diangkut di dalam gelap menuju ke Stesyen Keretapi Sirkeci. Khalifah
terakhir umat Islam, dan ahli keluarganya dibuang negara ke Salonika, Greece.
Gerombolan tentera kedengaran
melangkah penuh derap ke istana. Meriam diletupkan sebagai petanda Sultan
Mehmed V Resad ditabal menjadi raja boneka. Rasmilah malam itu Sultan Mehmed V
Resad menjadi Khalifah ke 99 umat Islam semenjak Abu Bakr al-Siddiq r.a. Tetapi
khalifah yang satu ini sudah tiada kuasa. Hanya boneka umpan menahan
pemberontakan masyarakat terhadap pembubaran Khilafah Othmaniyyah.
“Entahlah, di saat hidup dan
matiku tidak menentu, aku terasa begitu tenang dan aman. Seperti sebuah gunung
besar yang selama ini menghempap dadaku, diangkat penuh kelegaan” kata Sultan
Abdul Hamid di dalam diarinya.
Sultan Abdul Hamid mengusap
kepala anaknya Abdul Rahim yang menangis ketakutan. Anak-anaknya yang lain
turut menangis sama. Perjalanan dari Sirkeci Istanbul menuju ke Salonika di
Greece penuh misteri.
“Sabarlah anak-anakku. Jika
Allah mengkehendaki kematian bagi kita, bukankah kematian itu kesudahan untuk
semua”, kata Sultan Abdul Hamid kepada sekalian kaum kerabat baginda.
Kereta api meluncur laju. Bumi
khilafah ditinggalkan di belakang. Sejarah kegemilangan 600 tahun Bani Osman,
berakhir malam itu. Palitan hitam yang mustahil untuk diputihkan kembali.
Dalam suasana malam yang sejuk,
Sultan Abdul Hamid II melunjurkan kakinya di atas kerusi kereta api sambil
dipicit oleh anaknya Fatimah.
“Sabarlah anakku, Ummah tidak
tahu apa yang telah mereka lakukan kepada umat Muhammad ini”, baginda mengusap
wajahnya dengan linangan air mata.
Lama benar baginda dan ahli
keluarganya dikurung di istana Yahudi yang buruk itu. Mereka dikurung di dalam
bilik tanpa perabot. Pintu dan tingkap istana, dilarang daripada dibuka. Hari
demi hari, adalah kematian sebelum mati bagi baginda sekeluarga. Akhirnya pada
tahun 1912, Sultan Abdul Hamid dibawa pulang ke Istanbul, dan anak-anaknya
bercerai berai, dibuang ke Perancis sebagai pengemis dan pelarian yang merempat
di jalanan.
Sultan Abdul Hamid dikurung di
Istana Beylerbeyi selama 6 tahun.
“Maafkan patik, Tuanku. Mereka
tidak mengizinkan saya untuk hadir lebih awal”, doktor yang merawat Sultan
Abdul Hamid berbisik ke telinga baginda.
Nafas Sultan Abdul Hamid turun
naik. Penyakit asthma baginda semakin serius. Doktor sudah tidak dapat berbuat
apa-apa.
Renungan Sultan Abdul Hamid
menghancurkan hati doktor tersebut. Bagaimana seorang khalifah umat ini harus
menemui ajalnya di tangan beliau.
“Ampunkan aku ya Allah. Tiada
upaya bagi hamba-Mu yang lemah ini”, seorang doktor sudah hilang upaya.
Baginda Sultan Abdul Hamid II
telah menghembuskan nafasnya yang terakhir di dalam kurungan di Istana
Beylerbeyi pada 10 Februari, 1918. Pemergiannya diratapi oleh seluruh penduduk
Istanbul kerana mereka sudah sedar, apakah harga kebodohan mereka membiarkan
Khilafah Othmaniyyah dilumpuhkan selepas penggulingan Sultan Abdul Hamid, 10
tahun yang lalu. Menangislah… tiada sejarah yang mampu memadamkan penyesalan
itu.
Nukilan dari muzakirat/diari
Sultan Abdul Hamid
Kejatuhan Empayar
Othmaniah sebenarnya bermula sejak dari pemerintahan Sultan Mahmud II (1808
-1839) lagi. Kita boleh melihat puncanya dari dua sudut :
Pertama : Pemodenan mengikut
arus barat.
Kedua : Meninggalkan amalan
Islam.
Ada agenda tersembunyi
yang perlu kita fahami. Sepanjang kurun ke 19 berlaku proses perindustrian dan
elektonik di Eropah, ianya bukan satu proses semulajadi bahkan satu perancangan
pihak tertentu untuk mengaut keuntungan. Apa yang terjadi ? Kemajuan teknoloji
membawa saudara kembarnya yang menjadi protokol atau prosedur bersama – samanya
iaitu bon – bon, sekuriti, wang kertas dan lain – lain instrument kewangan.
Bermula dari projek pembinaan
keretapi yang memerlukan modal yang besar, cara pembayaran Islam tidak boleh
dipakai. Mereka menumpu di Turki sebagai pusat pemerintahan dan Mesir sebagai
pusat intelektual Islam. Cara perniagaan atau muamalat islam mesti diketepikan,
maknanya keputusan para Ulamak dalam hal – hal perniagaan tidak diperlukan
lagi.
Selama ini umat Islam menguasai
bidang perniagaan dan perdagagan sementara masyarakat Yahudi dan Kristian
membayar jizyah bagi keselamatan mereka dan membenarkan mereka tidak ikut serta
dalam kewajipan ketenteraan. Malangnya selepas tugasan penyusunan semula masyarakat
diserahkan kepada Bankers Yahudi atas nama untuk memodenkan Khilafah Othmaniah
, pekara yang sebaliknya berlaku orang Yahudi dan Kristian menjadi TUAN/Masters
kaya raya sedangkan rakyat Khilafah pulak menjadi miskin.
Sultan Mahmud II membentuk
tentera diraja bermodelkan tentera British. Tentera jihad diganti dengan
tentera makan gaji. SIstem demokrasi diperkenalkan, jawatan wazir besar diganti
dengan Perdana Menteri. Cukai dinaikkan.
Tanzimat (reformasi)
diperkenalkan pada tahun 1839 oleh Sultan Abdul Mecit . Sistem kerajaan
tempatan digantikan dengan model Perancis. Ini menyebabkabkan sistem perniagaan
Bazaar, khidmat masyarakat melalui waqaf yang dipanggil imaret dan millet
(majlis perlindungan bagi golongan minoriti ) tidak lagi berfungsi . Pendidikan
dua aliran diperkenalkan , tradisional dan sekular yang bertulang belakangkan
stok, bon dan lain – lain institusi kewangan moden. Ini berlaku secara tidak
sedar atas nama memodenkan empayar.
Undang – undang Islam keatas
status ahlu Zhimmah dihapuskan. Reformasi Tanzimat memfokuskan kepada pemusatan
pentadbiran ( administrative centralization) menggantikan sistem autonomi
amiriah tempatan. Tiga wazir yang menjayakan tanzimat ialah Rechid, Ali dan
Fuad Pasha. Mereka bersahabat baik dengan banker Yahudi bernama Camondo. Mereka
menghabiskan banyak masa mereka di Paris mempelajari teknik permodenan barat.
Nasihat dari financial planner Yahudi diperlukan bagi memodenkan empayar.
Kebanyakan orang Yahudi di
Istanbul tinggal di Galata. Isaac Camondo menubuhkan Bank Camondo pada tahun
1802. Saudaranya Abraham-Salomon Camondo menggantikannya pada tahun 1832.
Kerana sumbangannya yang besar kepada tanzimat beliau dianugerahkan Nishan-I
Iftihar dan menjadi Komander Mejidiye pada tahun 1849.
Pada tahun 1842 wang kertas KAIMA
diperkenalkan menggantikan dinar dan dirham , ini membawa kepada penguasan
banker YAHUDI keatas kedaulatan khilafah. Secara tidak sedar, banker –
banker ini dijemput untuk mencipta system kewangan moden dengan system riba
mereka melalui bon, kredit, saham dan pengeluaran wang kertas yang dikuasai
banker Yahudi. Reformasi kewangan memberi mereka peluang untuk membuka bank –
bank baru.
Pada tahun 1845 Kerajaan
Othmaniah bersama Mm. Alleon dan Theodore Baltazzi menubuhkan Bank of
Constantinople bagi tujuan memberi pinjaman kepada kerajaan. Perang Krimea
memberi peluang kepada banker Yahudi berkembang dalam empayar Othmaniah.
Kerajaan memerlukan dana untuk peperangan. Bank memberi pinjaman dengan
interest. Ottoman Bank ditubuhkan pada tahun 1856, ia menjadi satu langkah
kepada penubuhan bank pusat dengan dana dari luar dengan jumlah 500,00 pound
sterling. Transformasi modal persendirian kepada Bank Pusat akan membawa kepada
system kuasa berada ditangan pemilknya banker – banker Yahudi Antarabangsa.
Keluarga Rothschilds yang
terlibat dalam penubuhan Federal Reserve USA juga turut terlibat atas nama
pelaburan melalui Alphonse de Rothchilds dan bapaknya James Rothschilds membuka
cawangan French Rothchilds Bank di Istanbul.
Kerja – kerja untuk penubuhan
bank pusat akhirnya berjaya dengan tertubuhnya La Bank Imperiale Ottomane pada
tahun 1863 dengan bantuan Yahudi bernama Emil dan Isaac Pereire. Ini model yang
menjadi superbank seterusnya dari Bank pusat kepada Bank Dunia dan
International Monetary Fund. Bank ini menjadi bankers bank, dengan deposit dan
pengumpul dan pengedaran kredit. Ia akan menentukan kadar antara Bank, memberi
pinjaman, jual dan beli, membincangkan pembelian komoditi, memberi dana dan
melibatkan diri dalam projek pelaburan dan mengeluarkan dan mencetak wang baru.
Bank Camondo hanyalah bank
biasa, Ottoman bank ialah bank dengan dana tempatan seterusnya bank baru
Imperial Ottoman bank menjadi Bank Pusat dengan dana antarabangsa. Satu system
penguasaan kewangan telah diletakkan batu asasnya. Bank ini akan menyerap masuk
dalam setiap aktiviti masyarakat bermula dari kedai runcit. Tidak ada aktiviti
masyarakat yang dapat lepas dari Bank. Dari aktiviti jual beli, simpanan
seterusnya dana kewangan dan pelaburan , semuanya melibatkan bank.
Mereka menjadi Tuan kepada
dunia. Masters of the Worlds.
Pada tahun 1858 bankers Yahudi
telah meletakkan syarat pinjaman dengan jaminan tranformasi sosial kepada
Kerajaan Othmaniah. Ini menunjukkan sistem ekonomi hutang berkait rapat dengan
kejuruteraan sosial. Pada waktu itu jizyah sudah berkubur. Bank Yahudi
bertapak, sistem politik Nasrani Kristian menjadi penggerak empayar Othmaniah !
Hak menandatangani kerajaan tergadai kepada peminjam wang. Tahun itu juga ,
undang – undang tanah baru menafikan hak Sultan. Seterusnya tahun 1867 , orang
asing dibenarkan membeli tanah.
Projek keretapi menghubungkan
Istanbul ke Vienna , Austria dikatakan akan menghubungkan dunia Islam dan
Eropah. Oleh kerana projek ini begitu besar, begitu jugalah peranan penipuan
besar oleh bank – bank Yahud di London, Paris dan Brussel dalam membiayai
projek ini dengan bon – bon kerajaan Othmaniah. Pada tahun 1873 , berlaku ‘
crash 1873 ‘ yang membawa kepada kejatuhan nilai bon – bon tersebut. Projek ini
bukan sahaja pembanggunan fizikal dalam bentuk konkrit bangunan semata – mata.
Bahkan suatu gerakan yang mengatasi ruang lingkup sempadan nasional dan bangsa
tetapi didalangi dengan angka – angka pada dokumen kewangan yan dipanggil saham
dan bon.
Pada tahun 1875 Kerajaan
Othmaniah diistiharkan muflis kerana tidak mampu membayar hutang. Suruhanjaya
Asing dilantik mewakil pemegang saham asing. Kerajaan terpaksa mengenakan cukai
terhadap rakyat. Serbia memberotak. Bosnia diserahkan kepada Austria dibawah
bendera Othmani. Jalan keretapi tidak siap tetapi separuh dari perniagaan laut
telah jatuh ke tangan British.
Kesan mengurangkan perjalanan
dari Vienna ke Istanbul dari seminggu ke 40 jam ialah kejatuhan Khilafah
Othmaniah.
Sultan Abdul Hamid menjadi
Khalifah pada tahun 1876. Beliau mahu kembali kepada pemerintahan asal
Othmaniah sebelum tanzimat. Beliau menolak sistem hiraki barat dan mahukan
sistem topkapi dan imaret diperintah oleh keluarga diraja Othmaniah semula.
Beliau tidak percaya kepada pegawai – pegawai yang berkhidmat sebelumnya.
Secara beransur – ansur beliau mengurangkan peranan mereka dalam kerajaan.
Beliau berjaya mengurangkan hutang kerajaan.
Pada tahun 1896, perwakilan
Zionis telah menemui beliau. Sebagai tawaran untuk mendapatkan Palestin mereka
memberi tawaran untuk memperbaiki keadaan krisis kewangan yang dihadapi oleh
kerajaan Othmaniah. Bagaimana seorang yang tidak mempuyai tanahairnya sendiri
boleh membuat tawaran kepada pewaris salah satu empayar terbesar di
dunia. Jawapannya ialah satu bentuk kuasa baru telah muncul, kuasa
bank telah mengatasi kuasa kerajaan atau kuasa politik. Kuasa
tidak lagi dalam bentuk ketenteraan tetapi dalam bentuk jumlah nombor wang
dalam bank. Politik dijadikan alat untuk mengawal masyarakat. Kuasa politik
pulak dijadikan alat bank ntuk menjalankan projeknya.
Sultan Abdul Hamid telah
mengungkapkan kata-kata bersejarah yang ditujukan kepada Herzl melalui utusan
yang dihantar untuk perundingan tersebut :
“Saya menganjurkan supaya
dia(Hezrl) tidak meneruskan perkara ini (usaha mendapatkan tanah Palestin).
Saya tidak dapat menjualkan walaupun satu kaki persegi daripada tanah ini
kerana ianya bukan milik saya, tetapi milik rakyat saya. Rakyat saya telah
membentuk serta mengekalkan Empayar ini dengan pengorbanan dan darah, dan kami
akan mempertahankannya dengan darah kami sebelum menyerahkannya kepada
sesiapapun. Biarlah yahudi-yahudi itu menyimpan sahaja wang mereka yang
berbilion-bilion itu. Jika sekiranya Empayar ini berpecah, maka mereka boleh
mengambil Palestin secara percuma. Tetapi mestilah dilangkah mayat kami dahulu,
dan saya tidak akan membenarkan ianya berlaku atas sebab apapun..”
Sultan Abdul Hamid digulingkan
pada tahun 1908. Pada tahun itu juga , pejabat pertama zionis di buka di
Palestin dibawah firma Rohschilds. Maka berakhirlah empayar Othmaniah walaupun ia
masih belum secara rasmi sehingga tahun 1924.
Tamat preview dari
Diari Sultan Abdul Hamid.
—-
Dominasi dan Kekayaan serta
pengaruh Hartawan Elit Yahudi-Eropah (ie Rothschilds) yang memegang sistem
perbankan di England telah menyebabkan Negara England sendiri berada dibawah
genggamannya. Mengheret Kerajaan Islam dalam kancah kehancuran. Lebih seribu
tahun mereka ini bermaharajalela di Eropah sebelum berhijrah untuk mencari
mangsa baru iaitu Amerika. Kini sudah lebih 100 tahun mereka disana dan rakyat
Amerika sendiri sikit demi sedikit mula sedar akan sistem yang dibawah
oleh golongan Elit ini apabila bahang kesan buruknya semakin dirasai.
Amerika yang menjadi nadi
ekonomi dunia kini dibelenggu hutang negara paling banyak dalam sejarah tamadun
manusia. Jumlah hutang kerajaan Amerika ketika ini melebihi 14.7 Trilion Dollar
bersamaan RM 42.6 Trillion Ringgit (RM 42,600,000,000,000). Rakyat Amerika kini
sedar yang kerajaan mereka sudah tidak lagi mampu untuk membayar hutang-hutang
tersebut.
Dengan kata lain Kerajaan
Amerika sudah pun bankrupt / muflis secara tak rasmi. Pakar ekonomi meramalkan
yang kerajaan akan mencetak duit lebih banyak sebagai usaha untuk mendapatkan
lebih ‘income’ daripada rakyat. Namun aktiviti Mencetak duit (quantitative
easing) ini hanya memburukkan lagi keadaan, perkara yang sama terjadi pada
tamadun-tamadun manusia terdahulu, Empayar ROM, malah Kerajaan Islam Turkey
Othmaniah juga melakukan perkara yang sama, Zimbabwe, dan terbaru yang menjadi
mangsa ialah Greece. Amerika adalah negara seterusnya, jika bukan golongan
Elite ini menangguhkan kejatuhan Amerika, sudah tentu 2008 yang lalu adalah
tahunnya. Namun golongan Elite ini tidak membenarkan Amerika tumbang selagi
misi utama mereka belum terlaksana.
——
Berbalik kepada Zaman Kerajaan
Islam Turki cuma menyerap sistem pemodenan pada awal tahun 1800an, Syarikat
Bank dari eropah dibenarkan beroperasi di Turki(Constantinople),
Sistem kewangan Bond dan Saham semuanya dirombak untuk mengikut sistem di
eropah, Duit Kertas (Kaima) turut diperkenalkan menggantikan Dinar dan Dirham.
Dari segi pentadbiran, Sistem Khilafah digantikan dengan sistem Demokrasi, Wazir besar digantikan dengan Perdana Menteri, Tentera Jihad mula diberikan sistem Tentera Bergaji dan banyak lagi.
Dari segi pentadbiran, Sistem Khilafah digantikan dengan sistem Demokrasi, Wazir besar digantikan dengan Perdana Menteri, Tentera Jihad mula diberikan sistem Tentera Bergaji dan banyak lagi.
Pertukaran dan permodenan yang
dibuat oleh kerajaan Islam Turkey pada pemerintahan Sultan Mahmud II (1808
-1839) adalah titik tolaknya kejatuhan Empayar Kerajaan Islam Othmaniah pada
tahun 1924.
Pemerintahan Sultan Mahmud II
tidak dapat menyedari bahawa pengaruh pemodenan Eropah(Judeo-Christian
Alliance) yang mengawal ekonomi Eropah sebagai Kuasa Yakjut & Makjud yang
kemudiannya dikenal pasti oleh Sarjana Islam terkenal pasa masa itu iaitu Said
Nursi Badiuzzaman.
Tidak kah kita terfikir akan
kepincangan Sistem Demokrasi dan Kewangan yang dibawa oleh Barat ini?
Model Sistem Khilafah zaman
kegemilangan Islam adalah Model Kerajaan terbaik. Jika Kerajaan Islam pada
zaman itu menolak Sistem Moden Barat ini nescaya Kerajaan Islam akan terus
unggul sebagai Model Kerajaan terbaik yang mempunyai nilai moral yang tinggi.
SEJARAH
PERKEMBANGAN ILMU KEDOKTERAN PADA MASA PERADAPAN ISLAM
Oleh : Diana Septaria Abidin
Awal Perkembangan Sebelum Islam
Keilmuan yang berkembang dan
praktek-prakteknya tidak tanpa mula. Tapi mempunyai sejarah panjang yang dihasilkan
para pendahulu hingga hasilnya dapat dilihat saat ini. Awal mula kelahirannya
dimulai pada masa peradaban Yunani. Dan bangsa-bangsa lain sekitar pada masa
itu.
Dalam peradaban Yunani, orang
Yunani Kuno mempercayai Asclepius sebagai dewa kesehatan. Pada era ini, menurut
penulis Canterbury Tales, Geoffrey Chaucer, di Yunani telah muncul beberapa
dokter atau tabib terkemuka. Tokoh Yunani yang banyak berkontribusi
mengembangkan ilmu kedokteran adalah Hippocrates atau `Ypocras' (5-4 SM). Dia
adalah tabib Yunani yang menulis dasar-dasar pengobatan.
Pada Masa Peradaban Islam
Perkembangan kedokteran Islam
melalui tiga periode pasang-surut. Periode pertama dimulai dengan gerakan
penerjemahan literatur kedokteran dari Yunani dan bahasa lainnya ke dalam bahasa
Arab yang berlangsung pada abad ke-7 hingga ke-8 Masehi. Pada masa ini, sarjana
dari Syiria dan Persia secara gemilang dan jujur menerjemahkan litelatur dari
Yunani dan Syiria kedalam bahasa Arab.
Rujukan pertama kedokteran
terpelajar dibawah kekuasaan khalifah dinasti Umayyah, yang memperkerjakan
dokter ahli dalam tradisi Helenistik. Pada abad ke-8 sejumlah keluarga dinasti
Umayyah diceritakan memerintahkan penterjemahan teks medis dan kimiawi dari
bahasa Yunani ke bahasa Arab. Berbagai sumber juga menunjukkan bahwa khalifah
dinasti Umayyah, Umar ibn Abdul Aziz (p.717-20) memerintahkan penterjemhan dari
bahasa Siria ke bahasa Arab sebuah buku pegangan medis abad ketujuh yang
ditulis oleh pangeran Aleksandria Ahrun.
Pengalihbahasaan literatur medis
meningkat drastis dibawah kekuasaan Khalifah Al-Ma'mun dari Dinasti Abbasiyah
di Baghdad. Para dokter dari Nestoria dari kota Gundishpur dipekerjakan dalam
kegiatan ini. Sejumlah sarjana Islam pun terkemuka ikut ambil bagian dalam
proses transfer pengetahuan itu. Tercatat sejumlah tokoh seperti, Yuhanna Ibn
Masawayah (w. 857), Jurjis Ibn-Bakhtisliu, serta Hunain Ibn Ishak (808-873 M)
ikut menerjemahkan literatur kuno dan dokter masa awal.
Karya-karya original ditulis
dalam bahasa Arab oleh Hunayn. Beberapa risalah yang ditulisnya, diantaranya
al-Masail fi al-Tibb lil-Mutaallimin (masalah kedokteran bagi para pelajar) dan
Kitab al-Asyr Maqalat fi al-Ayn (sepuluh risalah tentang mata). Karya tersebut
berpengaruh dan sangat inovatif, walaupun sangat sedikit memaparkan observasi
baru. Karya yang paling terkenal dalam periode awal ini disusun oleh Ali Ibn
Sahl Rabban al-Tabari (783-858), Firdaws al-Hikmah. Dengan mengadopsi satu
pendekatan kritis yang memungkinkan pembaca memilih dari beragam praktek, karya
ini merupakan karya kedokteran Arab komprehensif pertama yang mengintegrasikan
dan memuat berbagai tradisi kedokteran waktu itu.
Perkembangan tradisi dan
keberagaman yang nampak pada kedokteran Arab pertama, dikatan John dapat
dilacak sampai pada warisan Helenistik. Dari pada khazanah kedokteran India.
walaupun keilmuan kedokteran India kurang terlalu mendapat perhatian, tidak
menafikan adanya sumber dan praktek berharga yang dapat dipelajari. Warisan
ilmiah Yunani menjadi dominan, khususnya helenistik, John Esposito mengatakan
“satu kesadaran atas (perlunya) lebih dari satu tradisi mendorong untuk
pendekatan kritis dan selektif “. Seperti dalam sains Arab awal.
Pada abad ke-9 M hingga ke-13 M,
dunia kedokteran Islam berkembang begitu pesat. Sejumlah RS (RS) besar berdiri.
Pada masa kejayaan Islam, RS tak hanya berfungsi sebagai tempat perawatan dan
pengobatan para pasien, namun juga menjadi tempat menimba ilmu para dokter
baru. Tak heran, bila penelitian dan pengembangan yang begitu gencar telah
menghasilkan ilmu medis baru. Era kejayaan peradaban Islam ini telah melahirkan
sejumlah dokter terkemuka dan berpengaruh di dunia kedokteran, hingga sekarang.
Era kejayaan Islam telah
melahirkan sejumlah tokoh kedokteran terkemuka, seperti Al-Razi, Al-Zahrawi,
Ibnu-Sina, Ibnu-Rushd, Ibn-Al-Nafis, dan Ibn- Maimon. Al-Razi (841-926 M)
dikenal di Barat dengan nama Razes. Ia pernah menjadi dokter istana Pangerang
Abu Saleh Al-Mansur, penguasa Khorosan. Ia lalu pindah ke Baghdad dan menjadi
dokter kepala di RS Baghdad dan dokter pribadi khalifah. Buku kedokteran yang
dihasilkannya berjudul “Al-Mansuri” (Liber Al-Mansofis) dan “Al-Hawi”.
Tokoh kedokteran lainnya adalah
Al-Zahrawi (930-1013 M) atau dikenal di Barat Abulcasis. Dia adalah ahli bedah
terkemuka di Arab. Al-Zahrawi menempuh pendidikan di Universitas Cordoba. Dia
menjadi dokter istana pada masa Khalifah Abdel Rahman III. Sebagain besar
hidupnya didedikasikan untuk menulis buku-buku kedokteran dan khususnya masalah
bedah.
Salah satu dari empat buku
kedokteran yang ditulisnya berjudul, 'Al-Tastif Liman Ajiz'an Al-Ta'lif' -
ensiklopedia ilmu bedah terbaik pada abad pertengahan. Buku itu digunakan di
Eropa hingga abad ke-17. Al-Zahrawi menerapkan cautery untuk mengendalikan
pendarahan. Dia juga menggunakan alkohol dan lilin untuk mengentikan pendarahan
dari tengkorak selama membedah tengkorak. Al-Zahrawi juga menulis buku tentang
tentang operasi gigi.
Dokter Muslim yang juga sangat
termasyhur adalah Ibnu Sina atau Avicenna (980-1037 M). Salah satu kitab
kedokteran fenomela yang berhasil ditulisnya adalah Al-Qanun fi Al-Tibb atau
Canon of Medicine. Kitab itu menjadi semacam ensiklopedia kesehatan dan
kedokteran yang berisi satu juta kata. Hingga abad ke-17, kitab itu masih
menjadi referensi sekolah kedokteran di Eropa.
Tokoh kedokteran era keemasan
Islam adalah Ibnu Rusdy atau Averroes (1126-1198 M). Dokter kelahiran Granada,
Spanyol itu sangat dikagumi sarjana di di Eropa. Kontribusinya dalam dunia
kedokteran tercantum dalam karyanya berjudul 'Al- Kulliyat fi Al-Tibb'
(Colliyet). Buku itu berisi rangkuman ilmu kedokteran. Buku kedokteran lainnya
berjudul 'Al-Taisir' mengupas praktik-praktik kedokteran.
Setelah abad ke-13 M, ilmu
kedokteran yang dikembangkan sarjana-sarjana Islam mengalami masa stagnasi.
Perlahan kemudian surut dan mengalami kemunduran, seiring runtuhnya era
kejayaan Islam di abad pertengahan.
Labels: Artikel
Islam, kedokteran
ejarah
Zaman Pertengahan
Sejarah
Zaman Pertengahan Abad 6 – 15 M - Zaman pertengahan merupakan
suatu kurun waktu yang ada hubungannya dengan sejarah bangsa-bangsa di benua
Eropa. Pengertian umum tentang zaman pertengahan yang berkaitan dengan
perkembangan pengetahuan ialah suatu periode panjang yang dimulai dari jatuhnya
kekaisaran Romawi Barat tahun 476 M hingga timbulnya Renaissance di Italia.
Zaman Pertengahan (Middle Age)
ditandai dengan pengaruh yang cukup besar dari agama Katolik terhadap
kekaisaran dan perkembangan kebudayaan pada saat itu. Pada umumnya orang Romawi
sibuk dengan masalah keagamaan tanpa memperhatikan masalah duniawi dan ilmu
pengetahuan. Pada masa itu yang tampil dalam lapangan ilmu pengetahuan adalah
para teolog. Para ilmuwan pada masa ini hampir semua adalah para teolog, sehingga
aktivitas ilmiah terkait dengan aktivitas keagamaan.. Dengan kata lain,
kegiatan ilmiah diarahkan untuk mendukung kebenaran agama. Semboyan yang
berlaku bagi ilmu pada masa ini adalah ancilla theologiae, abdi agama. Oleh
karena itu sejak jatuhnya kekaisaran Romawi Barat hingga kira-kira abad ke-10,
di Eropa tidak ada kegiatan dalam bidang ilmu pengetahuan yang spektakuler yang
dapat dikemukakan. Periode ini dikenal pula dengan sebutan abad kegelapan.
Menjelang berakhirnya abad
tengah, ada beberapa kemajuan yang tampak dalam masyarakat yang berupa
penemuan-penemuan. Penemuan-penemuan tersebut antara lain pembaharuan
penggunaan bajak yang dapat mengurangi penggunaan energi petani. Kincir air
mulai digunakan untuk menggiling jagung. Pada abad ke-13 ada pula kemajuan dan
pembaharuan dalam bidang perkapalan dan navigasi pelayaran. Perlengkapan kapal
memperoleh kemajuan sehingga kapal dapat digunakan lebih efektif. Alatalat
navigasinya pun mendapat kemajuan pula. Kompas mulai digunakan orang di Eropa.
Keterampilan dalam membuat tekstil dan pengolahan kulit memperoleh kemajuan
setelah orang mengenal alat pemintal kapas. Kemajuan lain yang penting pada
masa akhir abad tengah adalah keterampilan dalam pembuatan kertas. Keterampilan
ini berasal dari Cina dan dibawa oleh orang Islam ke Spanyol. Di samping itu
orang juga telah mengenal percetakan dan pembuatan bahan peledak. Berbeda
dengan keadaan di Eropa yang mengalami abad kegelapan, di dunia Islam pada masa
yang sama justru mengalami masa keemasan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Peradaban dunia Islam,
terutama pada zaman Bani Umayah
telah menemukan suatu cara pengamatan astronomi pada abad 7 M, delapan abad
sebelum Galileo
Galilei dan Copernicus
melakukannya. Pada zaman keemasan kebudayaan Islam juga dilakukan penerjemahan
berbagai karya Yunani, dan bahkan khalifah Al Makmun telah mendirikan Rumah
Kebijaksanaan (House of Wisdom) pada abad 9 M. Perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi yang pesat pada dunia Islam tersebut dimungkinkan oleh adanya
pengamatan yang terusmenerus dan pencatatam yang teratur serta adanya dorongan
dan bantuan dari pihak para raja yang memerintah. Dengan demikian untuk pertama
kalinya dalam sejarah, tiga faktor penting, yaitu politik, agama dan ilmu
pengetahuan, berada pada satu tangan, raja atau sultan. Keadaan ini sangat
menguntungkan perkembangan ilmu pengetahuan lebih lanjut. Selama 600 – 700
tahun lamanya kemajuan kebudayaan dan ilmu pengetahuan tetap ada pada
bangsa-bangsa yang beragama Islam.
Menurut Slamet Iman Santoso
(1997: 64) sumbangan sarjana Islam dapat diklasifikasikan dalam tiga hal, yaitu
: (1) menerjemahkan peninggalan bangsa Yunani dan menyebarluaskannya sedemikian
rupa, sehingga pengetahuan ini menjadi dasar perkembangan dan kemajuan di dunia
Barat sampai sekarang, (2) memperluas pengamatan dalam lapangan ilmu
kedokteran, obat-obatan, astronomi, ilmu kimia, ilmu bumi, dan ilmu
tumbuh-tumbuhan, dan (3) menegaskan sistem desimal dan dasar-dasar aljabar.
Beberapa orang yang memberi sumbangan besar dalam perkembangan pengetahuan
dan teknologi di dunia Islam antara lain Al Khawarizmi, Omar Khayam, Jabir Ibnu
Hayan, Al-Razi, Ali Ibnu Sina, Al-Idrisi dan Ibn Khaldun. Muhammad Ahmad Al-Khawarizmi
menyusun buku Aljabar pada
tahun 825 M, yang menjadi buku
standar beberapa abad lamanya di Eropa. Ia juga menulis buku tentang
perhitungan biasa (arithmetics). Buku tersebut menjadi pembuka jalan di Eropa
untuk mempergunakan cara desimal, yang menggantikan penulisan dengan angka
Romawi. Khawarizmi juga telah memperkenalkan persamaan pangkat dua dalam
aljabar. Omar Khayam (1043-1132) seorang penyair, sekaligus ahli perbintangan
dan ahli matematik telah menemukan pemecahan persamaan pangkat tiga. Pemecahannya
itu berdasarkan planimetri dan potongan-potongan kerucut. Jadi barangkali
dengan cara grafik dan belum dapat menemukan semua akar dari persamaan pangkat
tiga. Khayam juga menemukan suatu soal matematik yang belum terpecahkan sampai
sekarang, yaitu bilangan A3 ditambah bilangan B3 tidak mungkin sama dengan
bilangan C3. Penemuan ini pada abad ke-17 digeneralisasikan oleh Fermet
(1601-1665) menjadi “semua pangkat: Xn + Yn = Zn, dengan ketentuan n lebih
besar dari 2 (Santoso, 1977: 62). Jabir Ibnu Hayan (720 – 800 M) banyak
mengadakan eksperimen, antara lain tentang kristalisasi, melarutkan, sublimasi,
dan reduksi. Di samping mengadakan eksperimen, ia juga banyak menulis antara
lain tentang proses pembuatan baja, pemurnian logam, memberi warna pada kain dan
kulit, cara membuat kain tahan air, dan pembuatan zat warna untuk rambut. Ia
juga menulis tentang pembuatan tinta, pembuatan gelas, cara memekatkan asam
cuka dengan cara destilasi. Mengenai unsure-unsur ia berpendapat bahwa logam
atau mineral itu terdiri atas dua unsure penting yakni raksa dan belerang
dengan berbagai macam susunan. Logam atau mineral berbeda karena susunan
unsur-unsurnya berbeda. Dalam bidang kedokteran muncul nama-nama terkenal
seperti : Abu Bakar Muhammad Ibnu Zakaria Al-Razi atau di negara Barat dikenal
dengan sebutan Razes (850-923 M) dan Ibn Sina atau Avicenna (980-1037 M). Razes
sangat banyak menulis buku, diantaranya 100 buah buku tentang kedokteran, 33
buah buku tentang ilmu pengetahuan alam termasuk alkimia, 11 buah buku tentang matematika
dan astronomi, dan lebih dari 45 buah buku tentang filsafat dan teologia. Salah
satu hasil karyanya tersebut adalah sebuah ensiklopedia kedokteran
berjudul Continens. Sementara itu Ibn Sina juga menulis buku-buku tentang
kedokteran yang diberi nama Al-Qanun. Buku ini menjadi buku standar dalam ilmu
kedokteran di Eropa sampai ± tahun 1650. Buku tersebut ditulis dengan sangat
sistematis dan teliti. Mungkin itulah sebabnya, buku tersebut dapat bertahan
sekian lamanya (Santoso, 1997: 63). Selain itu Abu’l Qasim atau Abu’l Casis
menulis sebuah ensiklopedi kedokteran, yang antara lain menelaah ilmu bedah
serta menunjukkan peralatan yang dipakai masa itu (± tahun 1013). Ibn Rushd
atau Averoes (1126-1198 M) seorang ahli kedokteran yang menerjemahkan dan mengomentari
karya-karya Aristoteles. Dari tulisannya terbukti bahwa Ibn Rushd mengikuti
aliran evolusionisme, yaitu aliran yang berkeyakinan bahwa semua yang ada di
dunia tidak tercipta tiba-tiba dan dalam keadaan yang selesai, melainkan
semuanya terjadi
melalui perkembangan, untuk
akhirnya menjelma dalam keadaan yang selesai.
Tokoh lain yang juga turut
berjasa dalam pengembangan ilmu pengetahuan di dunia Islam, terutama dalam
bidang geografi adalah Al- Idrisi (1100-1166 M). Ia telah membuat 70 peta dari
daerah yang dikenal pada masa itu untuk disampaikan kepada Raja Roger II dari
kerajaan Sicillia.
Dalam khasanah pengetahuan
sosial, di Dunia Islam terdapat nama Ibn Khaldun (1332 – 1406 M), yang memiliki
nama lengkap Abu Zaid Abdal-Rahman ibn Muhammad ibn Khaldun al-Hadrami. Ia
merupakan seorang ahli sejarah, politik, sosiologi, dan ekonomi. Ia sering
dianggap sebagi perintis ilmu sosial dan peletak dasar sosiologi. Hasil
karyanya yang termasyhur adalah sebuah buku berjudul Al-Muqaddimah. Dalam
bukunya tersebut, ia membahas tentang perkembangan masyarakat dan perubahan
dalam masyarakat. Sebagai penemu ilmu masyarakat yang baru, Ibn Khaldun
berusaha keras agar objektif dalam memaparkan masyarakat ketimbang menemukan
obat untuk menyembuhkan “penyakit” masyarakat (Baali, 1989 : 191). Dalam
pandangan Ibn Khaldun, gejala sosial mengikuti pola dan hukum tertentu, dan
dengan sendirinya akan menghasilkan akibat-akibat tertentu pula. Dikatakan
bahwa hukum-hukum sosial tidak hanya
mengena pada perseorangan, tetapi
pada semua orang. Hukum-hukum sosial akan berlaku sama bagi masyarakat,
meskipun terpisah ruang dan waktu Oleh karena itu hukum-hukum ini tidak
dipengaruhi oleh seseorang. Seorang pemimpin tidak dapat memperbaiki keadaan
sosial, kalau tidak mendapat dukungan dari masyarakat. Sebagai peletak dasar
sosiologi, Ibn Khaldun mempergunakan banyak metode dan teori untuk menjelaskan
faktor yang ada dalam masyarakat. Misalnya, bangsa terjajah akan meniru bangsa
yang menjajah, karena merasa bahwa kemenangan disebabkan oleh keunggulan, baik
teknik maupun lembaganya, dan hal itu perlu ditiru supaya yang terjajah juga
mendapatkan kesuksesan.Pokok pemikiran dari Ibn Khaldun terletak pada ’asabiyah
atau solidaritas sosial yang menjadi kodrat manusia yang tidak dapat hidup
sendiri. Manusia ialah makhluk sosial, oleh karena itu diperlukan suatu ikatan
dalam bentuk negara. Solidaritas sosial ini amat kuat pada
masyarakat pengembara. Negara
dapat terbentuk dan menjadi kuat atas dasar solidaritas ini, tetapi setelah
terbentuk negara, berkuranglah ikatan solidaritas, karena adanya kekuasaan yang
harus dipatuhi. Dengan demikian tujuan dari solidaritas adalah kekuasaan. Pada
zaman keemasan ilmu pengetahuan, bangsa Arab menjadi pemimpin dalam berbagai
bidang ilmu. Dalam ilmu alam misalnya, istilah zenith, nadir dan azimut
membuktikan hal itu. Angka yang masih dipakai sampai sekarang, yang
berasal dari India telah dimasukkan ke Eropa oleh bangsa Arab.[ki]
Sejarah adalah peristiwa yang sudah terjadi, namun baru ditulis kemudian,
jauh setelah kejadian sebenarnya berlalu. Sebagai cerita masa lalu sejarah
mudah untuk dimanipulasi, dan disampaikan kepada generasi berikutnya yang hanya
bisa menerima mentah-mentah informasi itu sebagai kebenaran.
Informasi mengenai penemuan-penemuan sains
dan teknologi yang pernah kita terima kebanyakan berasal dari buku-buku
pengetahuan Barat. Penemu-penemu yang disebut sebagai yang pertama di dunia itu
pun dipuji sebagai orang yang berjasa kepada ilmu pengetahuan dan umat manusia.
Abad pertengahan, masa kegelapan di Barat
Sejak jatuhnya kekaisaran Romawi tanggal 4 September
476, ketika kaisar terakhir dari kekaisaran Romawi Barat, Romulus Augustus,
diberhentikan oleh Odoacer, seorang Jerman yang menjadi penguasa Itali setelah
Julius Nepos meninggal pada tahun 480, maka dikatakan Eropa telah memasuki
Masa-masa Kegelapan (Dark Ages). Masa-masa Kegelapan ini berlangsung
kira-kira dari tahun 476 itu hingga Renaisans, sekitar tahun 1500-an. Renaisans
disebut juga masa kelahiran kembali Eropa, atau kelahiran kembali budaya Yunani
dan Romawi Purba, berupa kemajuan di bidang seni, pemikiran dan kesusasteraan
yang mengeluarkan Eropa dari kegelapan intelektual abad pertengahan.
Kembalinya budaya Yunani dan Romawi Purba tersebut
direbut dari tangan ilmuwan-ilmuwan Islam setelah mengalami perkembangan yang
luar biasa. Dengan tanpa malu-malu, plagiator-plagiator Eropa itu mengklaim
bahwa penemuan-penemuan sains dan teknologi itu adalah hasil usaha mereka.
Fakta-fakta sejarah sebenarnya
Sekarang, saya mencoba mengutipkan untuk anda, fakta
sebenarnya yang terjadi, bahwa penemuan-penemuan sains dan teknologi itu
sebagian besar berasal dari masa kejayaan Kekhalifahan Islam, oleh para sarjana
Muslim. Semoga pengetahuan ini dapat disampaikan kepada anak-cucu kita
dan menjadi penyadar bahwa kita sebenarnya mempunyai potensi yang sangat besar
untuk menguasai kembali sains dan teknologi, dan tidak hanya menjadi pemakai
atau korban teknologi.
Sejak 5.000 tahun SM
Masa perkembangan kebudayaan Mesir Purba. Menghasilkan
limas-limas (piramida) yang hebat, sistem pengairan yang baik dan sistem
bintang yang cukup bagus. Namun ilmu bintang (astronomi) masih tercampur-aduk
dengan ilmu perbintangan (astrologi). Ahli-ahli pengetahuan adalah
pendeta-pendeta yang tidak mengenal batas antara logika, takhayul, dan
kepercayaan, yaitu pemuja tritunggal Apis-Isis-Osiris.
Sejak 4.000 tahun SM
Masa perkembangan kebudayaan India Purba. India dengan
kecenderungan samadinya lebih terkungkung dalam metafisika, monisme
(menunggalnya manusia dengan dewata), dan pantheisme (hadirnya dewata di dalam
segala yang ada). Mewariskan pengetahuan Astadhyayi, tata bahasa Sanskrit oleh
Panini (kurang lebih 400 tahun SM) adalah pembahasan ilmiah ilmu bahasa yang
mendahului pembahasan oleh Aristoteles (384-322 SM) dan bernilai jauh lebih
tinggi.
Sejak lebih dari 2.000 tahun SM
Merupakan masa perkembangan kebudayaan Tiongkok Purba.
Dengan pengetahuan bercorak kudus (sacral, scared). Mereka berpikir bahwa
segala pemberian berasal dari Thian dan bukan obyektif-empirik, hasil ikhtiar
manusia secara sistematik. Cara berpikir manusia Tiongkok Purba pada umumnya
masih berdasarkan firasat dan renungan, belum kritik-analitik.
Sejak lebih dari 1.000 tahun SM
Berkembangnya kebudayaan Parsi Purba. Penemuan jentera
(roda gigi/gir) dalam pembuatan tembikar, dan kini mulai dari jam tangan yang
terkecil hingga roket angkasa yang terbesar menggunakan jentera di dalam
mesinnya.
Sejak 500 tahun SM
Dimulainya kebudayaan Yunani-Romawi. Dengan filsafat
anthroposentrik (manusia berada pada pusat segala aktivitas) mereka di dalam
banyak hal berlawanan dengan kecenderungan-kecenderungan niskala Mesir Purba,
India Purba, Tiongkok Purba, dan Parsi Purba serta bersikap akliah (rational).
Kecendrungan berpikir seolah-olah manusia berdiri di luar alam dan melihat alam
sebagai suatu yang terpotong-potong, maka lahirlah pengertian jagat besar
(makrokosmos) dan jagat kecil (mikrokosmos). Tidak ada batas antara filsafat
dan pengetahuan.
48 SM – 371
Penyerbuan Julius Caesar, kaisar Romawi, pada tanggal
48 SM menghancurkan karya-karya asli ilmu filsafat dan pengetahuan Yunani di
perpustakaan-perpustakaan Iskandariah. Kemudian pada 272 M Kaisar Romawi
berikutnya, Lucius Domithius Aurelianus, dan Kaisar Theodosius Magnus pada 371
M melakukan hal yang sama.
476
Awal Eropa memasuki masa kegelapan (Dark Ages), yaitu
sejak jatuhnya kekaisaran Romawi terakhir tanggal 4 September 476 di mana
kaisar Romawi Barat, Romulus Augustus, diberhentikan oleh Odoacer.
571
Kelahiran Nabi Muhammad Saw pada tanggal 12 Rabiul
Awal pada Tahun Gajah (bertepatan dengan 20 April 571). Disebut Tahun Gajah
disebabkan pada tahun itu Raja Abrahah dari Yaman dengan 60 ribu pasukan
bergajahnya ingin menghancurkan Kabah (Baitullah) di Makkah, namun digagalkan
Allah Swt dengan serangan burung ababil yang melempari pasukan itu dengan batu
berapi (QS.Al-Fiil). Muhammad Saw adalah Rasul terakhir utusan Allah Swt yang
membawa risalah kenabian untuk seluruh umat manusia dan alam semesta.
610
Nabi Muhammad Saw menerima wahyu pertama, yakni
Alquran surah Al-alaq ayat 1-5 yang diawali dengan kalimat “iqro” yang artinya
bacalah. Kalimat ini menjadi awal ditemukannya metoda ilmiah, yakni metode empirik-induktif
dan percobaan yang menjadi kunci pembuka rahasia-rahasia alam semesta yang
menjadi perintis modernisasi Eropa dan Amerika.
Guna penyebaran agama, dikembangkanlah gerakan yang
bertujuan membuat “melek” huruf yang belum pernah ada bandingannya pada masa
itu. Kepandaian baca tulis tidak lagi menjadi monopoli kaum cendikiawan. Ini
adalah langkah pertama gerakan ilmu secara besar-besaran.
Konsep tentang karantina pertama kali diperkenalkan
dalam abad ke-7 oleh Nabi Muhammad Saw, yang dengan bijaksana memperingatkan
supaya hati-hati ketika memasuki atau meninggalkan suatu daerah yang terkena
wabah penyakit. Sejak abad ke-10, dokter-dokter Islam berinovasi dengan
mengisolasi individu-individu penderita penyakit dan mengasingkannya ke arah
utara. Sedangkan konsep karantina yang dikembangkan di Venice, Italia pada
tahun 1403 bukanlah yang pertama di dunia.
660 – 750
Kekuasaan Daulah Umayyah menguasai Damsyik (Spanyol)
tahun 629 M, Syam dan Irak tahun 637 M, Mesir sampai Maroko tahun 645 M, Persia
tahun 646 M, Samarkand tahun 680 M, seluruh Andalusia tahun 719 M, dan akhirnya
tertahan di Poiteier pada tahun 732 M dalam usahanya memperluas pengaruh ke
Prancis.
700-an (Kompas, navigasi, ensiklopedi geografi,
kalender, peta dunia)
Ahli ilmu geografi Islam dan navigator-navigatornya
mempelajari jarum magnet – mungkin dari orang Cina, namun para navigator
itulah yang pertama kali menggunakan jarum magnet di dalam pelayaran. Mereka
menemukan kompas dan menguasai penggunaannya di dalam pelayaran menuju ke
Barat. Navigator-navigator Eropa bergantung pada juru-juru mudi Muslim dan
peralatannya ketika menjelajahi wilayah-wilayah yang tak dikenal. Gustav Le Bon
mengakui bahwa jarum magnet dan kompas betul-betul ditemukan oleh Muslim dan orang
Cina hanya berperan kecil. Alexander Neckam, seorang Inggris, seperti juga
orang Cina, mungkin belajar tentang kompas dari pedagang-pedagang Muslim, namun
dikatakan bahwa dialah orang pertama yang menggunakan kompas dalam pelayaran.
Dan orang Cina memperbaiki keahlian mereka yang berhubungan pelayaran setelah
mereka mulai berinteraksi dengan Muslim selama abad ke-8.
Diceritakan bahwa ilmu geografi dihidupkan kembali
abad ke-15, ke-16 dan ke-17 ketika pekerjaan Ptolemius di masa lampau
ditemukan. Penjelajah dengan ekspedisi-ekspedisi Portugis dan Spanyol juga
mendukung hal ini. Risalah pertama berbasis ilmiah tentang geografi dihasilkan
selama periode ini oleh sarjana-sarjana Eropa.
Namun apakah fakta sesungguhnya? Ahli geografi Islam
menghasilkan buku-buku yang tak terhitung tentang Afrika, Asia, India, Cina dan
orang-orang Indian selama abad ke-8 hingga abad ke-15. Tulisan-tulisan itu
mencakup ensiklopedi geografi pertama di dunia, almanak-almanak dan peta jalan.
Karya-karya agung abad ke-14 oleh Ibnu Battutah menyediakan suatu pandangan
yang terperinci mengenai geografi dunia di masa lampau. Ahli geografi Muslim
dari abad ke-10 sampai abad ke-15 telah melampaui hasil dari orang-orang Eropa
tentang geografi daerah-daerah ini dengan baik ketika memasuki abad ke-18. Para
penjelajah Eropa menyebabkan kehancuran pada lembaga pendidikan,
sarjana-sarjana dan buku-buku mereka. Mereka tidak memberikan makna apa pun
pada perkembangan ilmu geografi untuk dunia Barat.
735
Khalifah Abu Ja’far Abdullah Al-Manshur mempekerjakan
para penerjemah yang menerjemahkan buku-buku kedokteran, ilmu pasti, dan
filsafat dari bahasa Yunani, Parsi dan Sanskrit, di antaranya terdapat
Bakhtaisyu Kabir alias Bakhtaisyu ibnu Jurijs ibnu Bakhtaisyu, Al-Fadzj ibnu
Naubakht dan anaknya Abu Sahl Tiamdz ibnu Al-Fadzl ibnu Naubakht, serta
Abdullah ibnu Al-Muqaffa.
740-an
Berbagai bentuk jam mekanik dihasilkan oleh
insinyur-insinyur Muslim Spanyol, ada yang besar dan kecil, dan pengetahuan ini
kemudian sampai ke Eropa melalui terjemahan buku-buku mekanika Islam ke bahasa
Latin. Jam-jam ini menggunakan sistem picu beban. Gambar desain dari beberapa
bagian gir dan sistem kerjanya juga ada. Jam seperti itu dilengkapi dengan
buangan air raksa, jenis yang kemudian secara langsung dijiplak oleh orang-orang
Eropa selama abad ke-15. Sebagai tambahan, selama abad ke-9, Ibn Firnas dari
Spanyol Islam, menurut Will Durant, menemukan sebuah alat yang mirip arloji
sebagai penanda waktu yang akurat. Ilmuwan-ilmuwan Muslim juga membangun
bermacam jam-jam astronomi yang sangat akurat untuk digunakan dalam
observatorium-observatorium mereka.
Tetapi dikatakan kepada kita bahwa sampai abad ke-14,
satu-satunya jenis jam yang ada adalah jam air. Di tahun 1335, sebuah jam
mekanis yang besar dibangun di Milan, Italia. Dikatakan bahwa jam ini adalah
jam berpicu beban pertama di dunia.
750 – 1258
Kekuasaan Daulah Abbasiah di Baghdad (Irak)
765
Fakultas kedokteran pertama didirikan oleh Jurjis ibnu
Naubakht.
800
Ibn Firnas, seorang penemu Muslim Spanyol, tercatat
sebagai orang yang pertama membangun dan menguji sebuah pesawat terbang pada
tahun 800-an. Roger Bacon belajar tentang pesawat terbang dari
referensi-referensi ilmuwan Muslim mengenai pesawat terbangnya Ibnu Firnas.
Belakangan yang dikenal adalah penemuan oleh Bacon, ditanggali sekitar 500
tahun kemudian dan Da Vinci sekitar 700 tahun kemudian.
Para ahli matematika Islam yang menemukan aljabar
memperkenalkan konsep tentang menggunakan huruf-huruf sebagai variabel-variabel
yang tak dikenal dalam persamaan-persamaan sejak abad ke-9. Melalui sistem ini,
mereka memecahkan berbagai persamaan-persamaan yang kompleks, termasuk kuadrat
dan persamaan pangkat tiga. Mereka menggunakan simbol-simbol untuk
mengembangkan dan menyempurnakan teorema binomial. Jadi Francois Vieta, seorang
ahli matematika Prancis, bukanlah yang pertama menggunakan lambang-lambang
aljabar pada tahun 1591. Dia menulis persamaan-persamaan aljabar dengan
huruf-huruf seperti x dan y, dan mengatakan bahwa penemuannya ini mempunyai
dampak serupa dengan kemajuan dari penggunaan angka Romawi ke angka Arab.
Dikatakan bahwa selama abad ke-17 Rene Descartes telah
menemukan bahwa aljabar bisa digunakan untuk memecahkan persoalan geometris.
Tetapi jauh sebelumnya, yakni sejak abad ke-9, para ahli matematika di masa kekhalifahan
Islam sudah melakukan hal yang sama. Pertama adalah Thabit bin Qurrah, kemudian
diikuti oleh Abu Al-Wafa pada abad ke-10 dengan membukukan kegunaan Aljabar
untuk mengembangkan geometri menjadi eksak dan menyederhanakan sains.
Diinformasikan juga kepada kita bahwa tadinya tidak
ada perbaikan sejak dibuatnya ilmu bintang selama Abad Pertengahan mengenai
gerakan planet-planet sampai abad ke-13. Lalu seorang bijaksana dari Kastil
(Spanyol Tengah) bernama Alphonso menemukan Tabel Alphonsine, yang lebih akurat
dibanding tabel milik Ptolemius.
Fakta sebenarnya adalah ahli ilmu falak (ilmu bintang)
Islam membuat banyak perbaikan-perbaikan atas penemuan Ptolemius sejak abad
ke-9. Mereka adalah ahli ilmu falak pertama yang memperdebatkan gagasan-gagasan
kuno Ptolemius. Di dalam kritik mereka atas orang-orang Yunani, mereka
manyatukan bukti bahwa matahari adalah pusat dari sistem matahari dan bahwa
garis orbit bumi dan planet-planet lainnya boleh jadi berbentuk lonjong
(elips). Mereka menghasilkan ratusan tabel-tabel astronomikal dengan keakuratan
tinggi dan gambar-gambar bintang. Banyak dari kalkulasi mereka sangat akurat
sehingga mereka dihormati pada masa itu. Tabel milik Alphonso (Alphonsine
Tables) hanyalah sekedar salinan dari pekerjaan ilmu bintang yang dipancarkan
ke Eropa melalui Islam di Spanyol.
Disebutkan pula bahwa seorang sarjana Inggris bernama
Roger Bacon pada tahun 1268 untuk pertama kali membuat lensa kaca untuk
meningkatkan penglihatan. Pada waktu yang hampir bersamaan, kacamata bisa
didapat dan telah digunakan di Cina dan Eropa. Tentu saja kacamata sudah muncul
sebelum kacamata Roger Bacon selesai pembuatannya, karena Ibnu Firnas dari
Spanyol Islam sudah menemukan kacamata pada abad ke-9, dan diproduksi serta
dijual di wilayah Spanyol selama lebih dari dua abad. Setiap sebutan kacamata
oleh Roger Bacon, maka itu hanyalah sebuah pengaliran kembali pekerjaan
Al-Haytham, orang yang memiliki hasil riset yang dijadikan referensi oleh
Bacon.
Sarjana-sarjana Islam dari abad ke-9 sampai ke-14
mempelajari dan menemukan ilmu etnografi. Sejumlah ahli geografi Muslim
menggolongkan ras-ras, mencatat secara terperinci penjelasan
kebiasaan-kebiasaan budaya unik mereka dan penampilan fisiknya. Para ahli
Muslim itu menulis ribuan halaman mengenai topik ini. Pekerjaan seorang Jerman
bernama Johann F. Blumenbach (1752-1840) yang mengaku sebagai yang pertama
menggolong-golongkan ras ke dalam 5 golongan besar (kulit putih, kuning,
coklat, merah dan hitam), tidak sebanding dengan pekerjaan-pekerjaan ahli
geografi Muslim itu.
813
Pada masa kekuasaan Khalifah Al-Maimun ibnu Harun
Al-Rasyid didirikan Daru Al-Hikmah atau Akademi Ilmu Pengetahuan pertama di
dunia, yang terdiri dari perpustakaan, pusat pemerintahan, observatorium
bintang, dan universitas (Daru Al-Ulum.
850
Ahli kimia Islam menghasilkan kerosin (minyak tanah
murni) melalui penyulingan produk minyak dan gas bumi (Encyclopaedia
Britannica, Petroleum) lebih dari 1.000 tahun sebelum Abraham Gesner, orang
Inggris, mengaku sebagai yang pertama menghasilkan kerosin dari penyaringan
aspal.
866
Kertas tertua yang menjadi contoh untuk dicetak di
dunia Barat adalah sebuah naskah Arab berjudul Gharib Al-Hadist oleh Abu ‘Ubyad
Al-Qasim ibnu Sallam bertanggal Dzulqaidah 252 atau 13 Nopember – 12 Desember
866, yang masih tersimpan di Perpustakaan Universitas Leiden.
900-an
Pabrik kertas muncul di Mesir, kemudian di Maroko
tahun 1100 M, dan di Spanyol tahun 1150 M yang sudah berhasil membuat kertas
putih dan berwarna.
Bandul ditemukan oleh Ibnu Yunus al-Masri selama abad
ke-10, orang yang pertama mempelajari dan mendokumentasikan gerakan
bergetarnya. Hasil perhitungannya digunakan dalam jam-jam yang diperkenalkan
oleh ahli ilmu Fisika Muslim selama abad ke-15. Baru pada abad ke-17 Galileo
yang masih remaja telah menciptakan bandul. Diceritakan bahwa dia melihat
cahaya api pada lampunya berayun-ayun tertiup angin, lalu dia pulang ke rumah
dan menemukan bandul dengan inspirasi itu.
Dikatakan bahwa trigonometri dikembangkan oleh bangsa
Yunani, padahal di masa itu Trigonometri hanya tinggal teori. Teori itu
kemudian dikembangkan dan mencapai tingkat kesempurnaan yang modern di tangan
sarjana-sarjana Muslim, dan penghargaan untuk itu secara khusus pantas
diberikan kepada al-Battani. Dialah yang menguraikan kata-kata fungsi dasar
dari ilmu pengetahuan ini, seperti sinus, kosinus, tangen, dan kotangen.
Istilah sebelumnya berasal dari terminologi Arab, Jaib untuk sinus yang berarti
garis bengkok, istiwa’ untuk kotangen yang berarti bayangan lurus dari gnomon,
dan tangen adalah bayang-bayang melintangnya. Selain menetapkan dengan akurat
tabel perhitungan trigonometri dari 0 hingga 90 derajat, dia juga berhasil
dengan tepat menghitung satu tahun matahari atau masehi, yaitu 365 hari 5 jam
46 menit dan 24 detik.
Sebelumnya diketahui bahwa persamaan pangkat tiga yang
sulit dan masih belum terpecahkan hingga abad ke-16 ketika Niccolo Tartaglia,
seorang ahli matematika Italia berhasil memecahkannya. Kenyataannya persamaan
pangkat tiga seperti itu dan juga banyak persamaan-persamaan dengan tingkat
kesulitan yang lebih tinggi sudah dapat dipecahkan dengan mudah oleh para ahli
matematika Muslim sejak abad ke-10.
Selama abad ke-10 atau lebih awal, ratusan ahli
matematika Muslim menggunakan dan menyempurnakan teorema binomial. Mereka
memulai penggunaannya untuk solusi yang sistematis atas persoalan aljabar.
Namun dikatakan bahwa Isaac Newtonlah yang mengembangkan teorema binomial pada
abad yang ke-17.
Demikian juga dikatakan bahwa Robert Boyle, dalam abad
ke-17, yang pertama mengembangkan ilmu kimia, padahal beberapa ahli kimia
Muslim, termasuk Ar-Razi, Al-Jabr, Al-Biruni dan Al-Kindi, melaksanakan
eksperimen-eksperimen ilmiah dalam ilmu kimia sekitar 700 tahun sebelum Boyle
melakukannya. Durant menulis bahwa orang Islam memperkenalkan metode percobaan
pada ilmu pengetahuan ini. Humboldt meyakini bahwa orang Islam sebagai penemu
ilmu Kimia.
Paul Ehrlich (abad ke-19) disebut sebagai pencipta
obat-obatan kemoterapi, yakni pemakaian obat-obatan yang khusus untuk membunuh
mikroba, padahal dokter-dokter Islam telah menggunakan berbagai macam unsur
pokok yang spesifik untuk menghancurkan mikroba. Mereka menggunakan belerang
(Sulfur) sebagai bahan utama khusus untuk membunuh kuman kudis. Ar-Razi (pada
abad ke-10) menggunakan campuran air raksa sebagai antiseptik yang penting.
Banyak ahli kimia Muslim telah menghasilkan alkohol
sebagai obat-obatan terapeutik melalui penyulingan sejak abad ke-10 dan
melakukan pabriksasi alat-alat penyulingan yang pertama untuk digunakan dalam
proses kimiawi. Mereka menggunakan alkohol sebagai bahan pelarut dan
antiseptik, jauh sebelum Arnau de Villanova, seorang Spanyol pada tahun 1300,
yang mengaku telah membuat alkohol yang pertama di dunia.
Diberitakan bahwa anestesia modern ditemukan pada abad
ke-19 oleh Humphrey Davy dan Horace Wells. Sebenarnya anesthesia modern
ditemukan, dikuasai dan disempurnakan oleh ahli anestesia Muslim 900 tahun
sebelum kedatangan Davy dan Wells. Mereka menggunakan cara oral seperti juga
anestesia yang dihirup.
Sejak abad ke-10 dokter-dokter Islam dan ahli bedahnya
sudah menggunakan alkohol sebagai pencegah infeksi ketika membersihkan
luka-luka, jadi pencegahan infeksi yang dilakukan oleh ahli bedah dari Inggris,
Joseph Lister pada tahun 1865 bukanlah yang pertama. Ahli bedah di Spanyol yang
Islam menggunakan metoda-metoda khusus untuk memelihara antisepsis sebelum dan
selama perawatan. Mereka juga memulai tindakan-tindakan khusus untuk memelihara
kesehatan selama periode pasca operasi. Tingkat sukses mereka sangat tinggi,
sehingga penjabat-penjabat tinggi di seluruh Eropa datang ke Cordova, Spanyol,
untuk meminta pelayanan kesehatan yang dapat diperbandingkan dengan “Mayo
Clinic” di Abad Pertengahan.
Menurut apa yang kita ketahui, William Harvey
menemukan sirkulasi darah pada awal abad ke-17. Dia yang pertama dengan benar
menguraikan fungsi jantung, pembuluh nadi dan vena. Galen dari Roma telah
memperkenalkan ide yang salah mengenai sistem peredaran darah, dan Harvey yang
pertama menetapkan bahwa darah dipompa ke seluruh tubuh via oleh kerja jantung
dan klep-klep pembuluh darah. Oleh karena itu, dia dihormati sebagai pendiri
ilmu tubuh manusia (physiology).
Tetapi 7 abad sebelumnya, yakni pada abad ke-10,
Ar-Razi menulis sebuah risalah yang mendalam mengenai sistem pembuluh darah,
dan dengan teliti digambarkannya fungsi pembuluh darah dan klep-klepnya. Ibnu
An-Nafs dan Ibnu Al-Quff (pada abad ke-13) mendokumentasikan secara penuh
tentang sirkulasi darah dan dengan tepat menggambarkan ilmu urai tubuh dari
jantung dan fungsi klep-klepnya 300 tahun sebelum Harvey. William Harvey adalah
seorang lulusan Universitas Padua yang terkenal di Itali, yang pada waktu itu
mayoritas kurikulumnya didasarkan pada teks buku Ibnu Sina dan Ar-Razi.
960
Gerbert d’Aurillac, seorang Perancis, menerjemahkan
buku-buku ilmiah Islam ke dalam bahasa Latin, dan dengan ini, era penerjemahan
buku-buku ilmiah Islam dimulai. Gerbert kemudian menjadi Paus Sylvester II,
meskipun begitu dia masih disebut tukan sihir karena kepercayaannya terhadap
sains yang sangat ditentang oleh gereja pada masa itu.
1000-an
Kaca dan cermin digunakan di Spanyol Islam.
Orang-orang Venesia belajar tentang seni membuat peralatan berbahan gelas yang
bagus dari seniman-seniman pembuat kaca dari Syria selama abad ke-9 dan ke-10.
Namun yang diketahui umum cermin dan kaca diproduksi pertama kali tahun 1291 di
Venesia.
Dikatakan pula bahwa pada abad ke-17 Isaac Newton
mengadakan penyelidikan tentang prisma, lensa-lensa dan cahaya. Padahal dalam
abad ke-11 Al-Haytham telah menetapkan hampir segala sesuatu yang dikemukakan
oleh Isacc Newton mengenai ilmu optik itu, jauh berabad-abad sebelumnya, dan
Al-Haytham dihormati oleh banyak penguasa pada masa itu sebagai “penemu optik.”
Demikian juga mengenai penyelidikan tujuh variasi warna yang dibiaskan oleh
prisma, selain telah lebih dulu dipelajari oleh Al-Haytham, pada abad ke-14
Kamal Ad-Din juga melakukannya.
Ada dugaan kalau Newton sedikit dipengaruhi oleh
Al-Haytham. Al-Haytham adalah ilmuwan fisika yang paling banyak dijadikan
referensi di Abad Pertengahan. Pekerjaan-pekerjaannya digunakan dan dikutip
oleh sebagian besar sarjana-sarjana Eropa selama abad ke-16 dan 17, tidak
sebanding dengan Newton dan Galileo seandainya digabungkan.
Dalam abad ke-16 dikatakan bahwa Leonardo Da Vinci
menjadi pendiri ilmu geologi ketika ia mencatat fosil-fosil yang ditemukan di
pegunungan yang diindikasi sebagai asal-muasal cairan bumi. Tetapi kenyataanya
pada abad ke-11, Al-Biruni membuat dengan tepat perngamatan ini dan
menambahkannya ke dalam ilmu geologi, termasuk sebuah buku yang sangat besar,
ratusan tahun sebelum Da Vinci dilahirkan. Ibnu Sina mencatat hal ini dengan
baik. Jadi sangat mungkin kalau Da Vinci pertama kali belajar konsep ini dari
terjemahan buku-buku Islam ke dalam bahasa Latin. Da Vinci tidak menambahkan
pengetahuan apa pun yang asli dari dirinya.
1030
Jauh sebelum Paracelsus (abad ke-16) dikatakan
menemukan candu yang disuling untuk anesthesia, dokter-dokter Islam sudah
memperkenalkan nilai anestetik dari candu asli selama Abad Pertengahan. Candu
mula-mula digunakan sebagai bagian dari anestetik oleh orang Yunani. Paracelus
adalah seorang murid yang memperlajari pekerjaan-pekerjaan Ibnu Sina, dan dari
situlah hampir dipastikan dia memperoleh ide ini.
1050
Konsep keterbatasan materi alam pertama kali ditekuni
oleh Al-Biruni, seorang sarjana besar Islam dari Persia dalam tahun 1050.
Konsep mengenai wujud materi alam yang bisa berubah namun massanya tetap,
seperti air yang jika dipanaskan akan berubah menjadi uap, namun massa total
tetap sama. Tapi dikatakan bahwa penemunya adalah Antione Lavoiser pada abad
ke-18, padahal Lavoiser adalah seorang murid dari para ahli ilmu kimia dan
fisika Muslim pada masanya dan sering mengambil referensi dari buku-buku
mereka.
Disebutkan bahwa Nicolas Desmarest pada tahun 1756
adalah orang pertama yang mempelajari tentang pembentukan geologi
lembah-lembah, dengan teorinya bahwa lembah-lembah itu dibentuk dalam suatu
periode yang lama oleh waktu dan aliran udara. Padahal Ibnu Sina dan Al-Biruni
membuat dengan tepat penemuan itu dalam abad ke-11, 700 tahun sebelum Desmarest
melakukannya.
Al-Biruni adalah orang yang melakukan eksperimen besar
pertama di dunia. Dia menulis lebih dari 200 buku, dan banyak ilmuwan yang
mendiskusikan eksperimen-eksperimennya. Hasil karyanya berupa sejumlah literatur
ilmiah berbagai bidang ilmu pengetahuan dalam 13.000 halaman, jauh melebihi apa
yang ditulis oleh Galileo digabungkan dengan Newton. Jadi tidak benar bahwa
Galileo adalah orang pertama yang melakukan eksperimen besar di dunia pada abad
ke-17.
1121
Al-Khazini, ilmuwan Muslim kelahiran Bizantium atau
Yunani tahun 1115 dan wafat 1130 adalah saintis yang serba bisa yang menguasai
astronomi, fisika, biologi, kimia, matematika serta filsafat. Dia telah memberi
kontribusi yang sangat besar bagi perkembangan sains modern, salah satunya
adalah kitab Mizan al-Hikmah atau Balance of Wisdom. Buku yang ditulisnya dalam
tahun 1121 itu mengungkapkan bagian penting fisika Islam. Dalam buku itu,
Al-Khazini menjelaskan sacara detail pemikiran dan teori yang diciptakannya
tentang keseimbangan hidrostatika, konstruksi dan kegunaan, serta teori statika
atau ilmu keseimbangan, hidrostatika dan pusat gravitasi. Al-Khazini dan
ilmuwan Muslim lainnya merupakan yang pertama menjeneralisasi teori pusat
gravitasi dan mereka adalah yang pertama kali menerapkannya ke dalam benda tiga
dimensi. Para ilmuwan Muslim, salah satunya al-Khazini telah melahirkan ilmu
gravitasi yang kemudian berkembang di Eropa.
Jelas di sini Isaac Newton sangat terlambat
mengemukakan teori Gravitasi di dalam bukunya Philosophia Naturalis Principia
Mathematica yang dipublikasikan tahun 1687, 500 tahun lebih setelah buku
Al-Khazini membahas hal yang sama. Jadi bagaimana dengan cerita apel yang jatuh
itu?
1130
Gerard da Cremona, orang Italia yang tinggal di
Spanyol, menerjemahkan 92 buku ilmiah Islam ke dalam bahasa Latin. Buku
terjemahannya itu antara lain Al-Asrar (rahasia-rahasia) karya Abu Bakr
Muhammad ibnu Zakaria Ar-Razi (bhs.Ltn.Razes, Rases, atau Rhazes), sebuah karya
dokter Abu Az-Zahrawi tentang metoda pembedahan, buku karya Abu Muhammad
Dhiyauddin Al-Baithar (bhs.Ltn.Alpetagrius) mengenai tumbuh-tumbuhan.
Giovanni Morgagni (1682-1771), orang Itali yang
dihormati sebagai bapak pathology (ilmu penyakit) karena dikatakan sebagai
orang pertama yang dengan benar menguraikan sifat alami penyakit. Namun jauh
sebelum Giovanni melakukannya, para ahli bedah Islam adalah ahli patologi
pertama sesungguhnya. Mereka menyadari secara penuh sifat alami penyakit dan
menggambarkan berbagai macam penyakit dengan detil modern. Ibnu Zuhr dengan
benar menggambarkan sifat alami radang selaput dada (pleurisy), tuberkulosis
(TBC) dan radang kantung jantung (pericardistis). Az-Zahrawi dengan teliti
mendokumentasikan ilmu penyakit dari hydrocephalus (air di otak) dan penyakit-penyakit
sejak lahir lainnya. Ibnu Al-Quff dan Ibnu An-Nafs memberi uraian-uraian
sempurna tentang penyakit-penyakit peredaran darah. Ahli-ahli bedah Islam
lainnya memberi uraian-uraian akurat pertama tentang penyakit berbahaya
tertentu, termasuk kanker perut, usus dan kerongkongan. Para ahli bedah Islam
ini adalah pemula dari pathology (ilmu penyakit), bukan Giovanni Morgagni.
1140-an
Para ahli matematik Islam memperkenalkan bilangan
negatif untuk digunakan dalam berbagai fungsi aritmetika sedikitnya 400 tahun
sebelum Geronimo Cardano mengakui telah memperkenalkannya dalam tahun 1545,
dengan mengatakan bahwa angka-angka bisa kurang dari nol.
1160
Mata air-mata air Nil yang mengalir melalui
danau-danau besar di Khatulistiwa telah ditetapkan dengan seksama oleh
Al-Idrisi, sedangkan orang-orang Eropa baru menemukannya pada paruh kedua abad
ke-19.
1200-an
Informasinya pada tahun 1614, John Napier menemukan
logaritma dan tabel logaritmik, namun sejak abad ke-13 para ahli matematika
Islam sudah menemukannya dan tabel logaritmik seperti itu sudah umum di dalam
dunia pengetahuan Islam pada masa itu.
1205
Amir Ya’qub dalam pertempuran Mahdiyya telah
menggunakan artileri sebagai senjata terakhir. Pada tahun 1273, Sultan Abu
Yusuf pada pertempuran Sijilmasa di Maroko Selatan mempergunakan meriam-meriam.
Pada tahun 1342, dua orang Inggris, Lord Derby dan Lord Salisbury, hadir pada
pertempuran Algericas yang dipertahankan dengan cara yang sama oleh orang-orang
Arab. Ketika kedua orang Inggris itu menyaksikan daya efek mesiu, maka mereka
membawa penemuan ini ke negeri mereka.
1240 – 1250
Seorang frater Katolik Roma anggota Ordo Fransiskan
dari Inggris bernama Roger Bacon datang untuk mempelajari bahasa Arab ke Paris
dan Toledo karena ada orang-orang Perancis yang pandai berbahasa Arab di sana.
Selain itu di sana terdapat banyak terjemahan buku ilmiah Islam ke dalam bahasa
Latin dan naskah-naskah asli berbahasa Arab.
Dikatakan bahwa perawatan pertama dengan anesthesia
(pembiusan) dilakukan oleh C.W. Long, seorang Amerika pada tahun 1845, padahal
600 tahun sebelum Long melakukannya, seorang Muslim Spanyol, Az-Zahrawi dan
Ibnu Zuhr, di antara para ahli bedah Muslim lainnya, sudah melaksanakan ratusan
perawatan-perawatan melalui cara pembiusan dengan penggunaan narkotika yang
direndam pada spon, yang ditempatkan dengan cara menutup wajah.
1250 – 1257
Roger Bacon pulang ke Inggris dan melanjutkan
pelajaran Bahasa Arabnya di Universitas Oxford dengan membawa sejumlah besar
buku-buku ilmiah Islam dari Paris. Di antaranya Al-Manazhier karya Ali Al-Hasan
ibnu Haitsam diterjemahkan Bacon ke dalam bahasa Latin, bahasa ilmiah Eropa
pada masa itu.
Terdapat penjelasan-penjelasan mengenai mesiu dan
mikroskop pada naskah itu, namun secara tidak jujur dia telah mencantumkan
namanya sendiri pada terjemahan-terjemahan itu dan dengan demikian dia telah
melakukan plagiat terang-terangan.
Sangat berbeda dengan penerjemah-penerjemah Muslim
yang menerjemahkan karya-karya Pythagoras, Plato, Aristoteles, Aristarchos,
Euclides dan Claudius Ptolemaios, dan lain-lain dengan tetap menyebutkan nama
pengarang-pengarang aslinya.
1300-an
Dimulai abad Renaisans (B.Perancis Renaissance) atau
kelahiran kembali, di mana ditemukan kembali cerahnya peradaban Yunani dan
Romawi (yang dianggap sebagai “klasik”) ketika keduanya mengalami masa
keemasan. Renaisans berlangsung antara abad ke-14 hingga abad ke-17 di Eropa.
Tampak di sini, bahwa kebangkitan Eropa yang diawali dengan Renaisans erat
hubungannya dengan kembalinya penerjemahan buku-buku ilmiah Islam ke dalam
bahasa Latin, antara lain Gerbert d’Aurillac, orang Perancis yang menjadi Paus
Sylvester II (tahun 960), Gerard da Cremona, orang Itali (tahun 1130), Seorang
frater Katolik Roma, Roger Bacon dari Inggris (tahun 1250).
Dikatakan bahwa tahun 1454, Johan Gutenberg (1398 –
1468) menemukan mesin cetak paling canggih di abad pertengahan. Faktanya, alat
cetak berbahan kuningan yang dapat dipindahkan telah digunakan di Spanyol Islam
100 tahun sebelumnya, ketika Gutenberg belum lahir.
1400-an
Dikatakan bahwa sistem desimal di dalam matematika
pertama kali dikembangkan oleh seorang Belanda, Simon Stevin, tahun 1589.
Sistem desimal membantu ilmuwan matematika karena menggantikan bilangan pecahan
yang sulit, sebagai contohnya 1/2, dengan menggunakan desimal menjadi 0,5.
Padahal para ahli matematika Islam adalah yang pertama
menggunakan sistem desimal sebagai ganti bilangan pecahan secara besar-besaran.
Buku Al-Kashi, berjudul “Kunci kepada Aritmatika”, yang ditulis pada awal abad
ke-15 dan menjadi stimulus untuk aplikasi sistematis sistem desimal untuk
seluruh bilangan dan pecahan-pecahannya.
1600-an
Francis Bacon – seorang Bacon yang lain,
menyebarluaskan teori induksi dan percobaan-percobaan ilmiah (eksperimen) atau
empirisme ilmiah di dalam karya-karyanya The Advencement of Learning (1605),
Novum Organum (1620), De Augmentis Scientiarum (1623), Sylva Sylvarum (1624),
dan New Atlantis (1624), yang dengan alat cetak buku buatan Johan Gotenburg
buku-buku tersebut dicetak.
Kemudian berkembang teori Baconian Philosophy yang
kemudian menjadi dasar metode ilmiah pada ilmu pengetahuan dan teknologi di
Barat (Eropa dan Amerika), yang mana metode tersebut sebetulnya merupakan
jiplakan Bacon dari ilmu pengetahuan di dunia Islam.
kejayaan islam
BalasHapusLumayanlah ceritanya utk kalangan org bodoh
BalasHapuscie cie... ada yang sewot. pasti tidak baca sampai abis. ketahuan dari komentar recehnya..
BalasHapus